Prakarya Indonesia

Mengapa Kain Mori Jadi Pilihan Utama dalam Batik Tradisional

Mengapa Kain Mori Jadi Pilihan Utama dalam Batik Tradisional

Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui dunia. Untuk menghasilkan batik yang indah, tidak hanya keterampilan pengrajin yang berperan, tetapi juga bahan dasar kain yang digunakan. Salah satu kain yang paling populer dan banyak dipilih oleh para pembatik adalah kain mori. Kain mori memiliki karakteristik khusus yang membuatnya sangat cocok untuk proses membatik, baik secara tradisional maupun modern. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai alasan kain mori menjadi pilihan utama dalam batik tradisional, mulai dari sejarah, kelebihan, hingga cara mendapatkannya di penyedia terpercaya seperti Prakarya Indonesia. Apa Itu Kain Mori? Kain mori adalah kain putih polos yang biasanya terbuat dari 100% kapas. Kain ini memiliki tekstur halus, daya serap tinggi, serta permukaan yang ideal untuk menerima lilin malam dan pewarna. Berbeda dengan kain biasa, mori telah diproses sedemikian rupa sehingga mampu mendukung teknik membatik, baik tulis, cap, maupun kombinasi. Jenis kain mori sendiri cukup beragam, mulai dari kualitas standar hingga premium seperti primisima. Hal inilah yang membuat kain mori fleksibel digunakan oleh pengrajin batik pemula hingga profesional. Sejarah Penggunaan Kain Mori dalam Batik Penggunaan kain mori dalam batik telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Pada masa awal, masyarakat Jawa menggunakan kain tenun tradisional untuk membatik. Namun, ketika produksi kain mori mulai masuk ke Indonesia, banyak pengrajin yang beralih karena kualitasnya lebih konsisten dan mudah diproses. Kain mori juga menjadi standar dalam pembuatan batik tulis tradisional karena mampu mempertahankan detail motif, termasuk motif klasik seperti parang, kawung, dan mega mendung. Hingga kini, mori tetap dianggap sebagai media terbaik untuk menjaga keaslian dan kualitas batik tradisional Nusantara. Kelebihan Kain Mori untuk Batik Tradisional Ada beberapa alasan mengapa kain mori lebih dipilih dibandingkan kain lainnya: 1. Permukaan Halus dan Rata Kain mori memiliki tekstur yang halus sehingga memudahkan pengrajin untuk menggambar motif batik menggunakan canting. Hasil garis pun terlihat jelas dan rapi. 2. Daya Serap Tinggi Bahan kapas pada mori mampu menyerap malam (lilin batik) dan pewarna dengan baik. Hal ini membuat motif bertahan lebih lama dan tidak mudah pudar. 3. Kualitas Konsisten Berbeda dengan kain tenun tradisional yang terkadang memiliki ketidakteraturan, kain mori diproduksi dengan standar pabrik sehingga kualitasnya lebih seragam. 4. Cocok untuk Berbagai Teknik Batik Mori bisa digunakan untuk batik tulis, cap, colet, hingga kombinasi. Fleksibilitas inilah yang menjadikannya favorit di kalangan pembatik. 5. Harga Terjangkau dengan Banyak Pilihan Kain mori tersedia dalam berbagai kualitas dan harga, mulai dari kelas standar hingga primisima yang premium. Hal ini membuatnya bisa dijangkau oleh berbagai kalangan. Jenis-Jenis Kain Mori yang Paling Populer Kain mori memiliki beberapa varian yang sering digunakan oleh pengrajin batik: 1. Mori Biru Jenis kain mori dengan kualitas standar, biasanya digunakan untuk latihan membatik atau produksi batik skala besar dengan harga terjangkau. 2. Mori Prima Lebih halus dibanding mori biru, cocok untuk batik cap atau batik tulis sederhana. 3. Mori Primisima Kain mori dengan kualitas terbaik. Teksturnya sangat halus, kuat, dan mampu menghasilkan batik detail berkualitas tinggi. Pemilihan jenis kain mori biasanya disesuaikan dengan kebutuhan, apakah untuk karya seni batik bernilai tinggi, latihan, atau produksi massal. Proses Membatik Menggunakan Kain Mori Membatik dengan kain mori memiliki beberapa tahapan penting: Persiapan Kain – kain dicuci dan direbus untuk menghilangkan kanji. Pembuatan Pola – motif digambar di atas kain mori dengan pensil atau langsung dengan canting. Pencantingan – malam cair diaplikasikan mengikuti pola. Pewarnaan – kain dicelup ke dalam pewarna sesuai teknik. Pelorodan – malam dilelehkan agar motif muncul jelas. Penyelesaian – kain dikeringkan dan siap digunakan. Dengan kualitas kain mori yang baik, setiap tahap ini akan menghasilkan batik dengan detail dan warna yang indah. Peran Kain Mori dalam Menjaga Keaslian Batik Batik tradisional Indonesia dikenal bukan hanya karena motifnya, tetapi juga proses pembuatannya yang sarat filosofi. Kain mori menjadi media yang menjaga keaslian proses tersebut. Tanpa mori, hasil batik mungkin tidak akan memiliki karakter khas yang sama, baik dari segi tekstur, ketahanan warna, maupun detail motif. Oleh karena itu, kain mori bisa dikatakan sebagai jiwa dari batik tradisional. Tempat Terbaik Membeli Kain Mori untuk Membatik Jika Anda ingin mencoba membatik sendiri atau menjalankan bisnis batik, memilih kain mori berkualitas adalah langkah pertama yang sangat penting. Salah satu penyedia terpercaya adalah Prakarya Indonesia. Di sini, Anda bisa mendapatkan berbagai pilihan kain mori mulai dari mori biru hingga primisima. Kelebihannya, Prakarya Indonesia menyediakan kain dengan kualitas terjamin, harga kompetitif, serta layanan yang memudahkan pembelian, baik untuk individu, sekolah, maupun UMKM. Dengan membeli di Prakarya Indonesia, Anda tidak hanya mendapatkan kain mori berkualitas, tetapi juga turut mendukung pelestarian batik sebagai warisan budaya bangsa. Fungsi Kain Mori dalam Proses Kreatif Batik Kain mori bukan hanya sekadar media kosong untuk digambar, melainkan fondasi utama dalam setiap karya batik. Keunggulannya membuat kain ini menjadi “kanvas” yang sempurna bagi pengrajin. Beberapa fungsi penting kain mori antara lain: Sebagai Media Ekspresi SeniSetiap guratan canting di atas mori adalah ekspresi seni yang penuh makna. Mori memungkinkan seniman batik menuangkan ide kreatif mereka tanpa terganggu oleh kualitas kain yang buruk. Menjaga Kualitas MotifMotif batik tradisional biasanya memiliki detail yang rumit. Dengan permukaan mori yang rata dan halus, garis-garis kecil tetap terlihat jelas. Menunjang Filosofi BatikBatik bukan sekadar kain bergambar, tetapi mengandung filosofi mendalam. Kain mori dengan warna dasar putih polos dianggap sebagai simbol awal kehidupan yang kemudian dihiasi motif penuh makna. Meningkatkan Nilai Jual BatikBatik yang dibuat di atas mori primisima, misalnya, memiliki harga jual jauh lebih tinggi dibanding batik yang dibuat di atas kain biasa. Hal ini karena kualitasnya diakui pasar. Inovasi Modern pada Kain Mori Seiring perkembangan zaman, penggunaan kain mori juga mengalami inovasi. Jika dulu kain ini hanya digunakan untuk batik tradisional, kini mori mulai dipadukan dengan teknik modern. 1. Batik Digital dengan Sentuhan Mori Beberapa pengrajin memanfaatkan mori untuk batik digital, di mana motif dicetak menggunakan mesin, lalu diberi sentuhan akhir dengan canting atau cap. Hasilnya adalah batik modern dengan tetap mempertahankan nuansa tradisional. 2. Eco-Print pada Mori Eco-print adalah teknik memanfaatkan dedaunan atau bunga untuk mencetak motif alami di kain. Mori menjadi media yang sangat cocok karena daya serapnya tinggi dan mampu menangkap warna alami dengan baik. 3. Kolaborasi Fashion Kontemporer Desainer … Baca Selengkapnya

Membatik sebagai Cara Menumbuhkan Rasa Cinta Budaya

Membatik sebagai Cara Menumbuhkan Rasa Cinta Budaya

Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan budaya, salah satunya melalui seni membatik. Batik bukan hanya kain bermotif indah, tetapi juga sarat makna, filosofi, dan sejarah panjang yang diakui dunia. Pada tahun 2009, UNESCO menetapkan batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia, menjadikan batik sebagai salah satu simbol kebanggaan bangsa. Di tengah derasnya arus globalisasi, generasi muda sering kali lebih mengenal budaya luar dibanding budaya lokal. Inilah mengapa kegiatan membatik perlu dilestarikan dan diperkenalkan kembali, bukan sekadar sebagai keterampilan tangan, tetapi juga sebagai media menumbuhkan rasa cinta budaya. Melalui prakarya membatik, anak-anak hingga orang dewasa dapat belajar menghargai proses, memahami nilai sejarah, sekaligus merasakan bangga menggunakan karya asli bangsa sendiri. Membatik Sebagai Media Pelestarian Budaya Membatik bukan sekadar aktivitas kreatif, tetapi juga bagian dari proses pelestarian budaya. Setiap motif batik memiliki filosofi mendalam, mencerminkan nilai kehidupan, harapan, dan doa masyarakat setempat. Misalnya: Motif Parang melambangkan keberanian dan semangat pantang menyerah. Motif Kawung bermakna keseimbangan dan kesucian hati. Motif Mega Mendung dari Cirebon melambangkan keteduhan dan kesabaran. Dengan mempelajari makna di balik motif, generasi muda tidak hanya bisa menghasilkan karya seni, tetapi juga lebih memahami jati diri bangsa. Mengapa Membatik Penting untuk Generasi Muda Ada beberapa alasan mengapa membatik perlu dikenalkan sejak dini, antara lain: Mengajarkan Apresiasi BudayaAnak-anak belajar bahwa batik bukan hanya pakaian, melainkan karya seni yang lahir dari filosofi kehidupan. Meningkatkan KreativitasMembatik mendorong anak untuk mengolah ide, memadukan warna, dan menciptakan motif unik. Melatih Kesabaran dan KetelitianProses membatik membutuhkan ketekunan. Dari sinilah karakter disiplin bisa terbentuk. Menumbuhkan Rasa NasionalismeKetika anak tahu batik diakui dunia sebagai warisan Indonesia, rasa bangga terhadap budaya lokal akan tumbuh. Membatik sebagai Prakarya Edukatif Banyak sekolah dan lembaga pendidikan kini menjadikan membatik sebagai prakarya wajib. Kegiatan ini tidak hanya menyalurkan kreativitas, tetapi juga memiliki nilai edukasi yang tinggi. Kegiatan membatik di sekolah bisa dilakukan dengan berbagai cara: Batik tulis sederhana dengan canting. Batik cap menggunakan stempel motif. Eco batik dengan daun dan bunga alami. Metode ini membuat anak-anak lebih tertarik karena hasilnya bisa langsung terlihat dan digunakan, misalnya pada tote bag, kaos, atau sapu tangan. Membatik dalam Workshop dan Komunitas Selain di sekolah, kegiatan membatik juga banyak diadakan dalam bentuk workshop. Workshop ini biasanya terbuka untuk umum, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Melalui workshop, peserta bisa langsung praktik membatik, mengenal alat-alat dasar, hingga membawa pulang karya mereka sendiri. Workshop membatik juga sering dijadikan kegiatan team building di perusahaan atau program CSR, karena terbukti dapat mempererat kebersamaan sambil melestarikan budaya. Komunitas batik di berbagai daerah juga terus tumbuh, menjadi ruang kolaborasi untuk memperkenalkan batik dengan sentuhan modern tanpa meninggalkan akar tradisi. Membatik sebagai Terapi Seni dan Mindfulness Selain sebagai kegiatan budaya, membatik juga memiliki nilai psikologis. Aktivitas ini dapat menjadi bentuk art therapy yang membantu seseorang merasa lebih tenang dan fokus. Proses mencanting melatih konsentrasi. Pewarnaan memberi efek relaksasi visual. Hasil akhir memberikan rasa bangga dan kepuasan diri. Tidak heran, banyak workshop batik kini mengusung tema mindful art, di mana peserta diajak membatik sambil melatih kesadaran penuh. Membatik dan Peluang Ekonomi Kreatif Selain bernilai budaya, membatik juga membuka peluang besar di sektor ekonomi kreatif. Produk batik tidak lagi terbatas pada kain atau pakaian, tetapi juga merambah aksesoris, dekorasi rumah, hingga produk lifestyle modern seperti sepatu, tas, atau topi batik. Bagi generasi muda, keterampilan membatik bisa menjadi bekal untuk membangun usaha kreatif. Dengan dukungan platform digital, produk batik kini bisa dipasarkan hingga ke mancanegara. Alat dan Bahan Membatik yang Dibutuhkan Untuk memulai prakarya membatik, ada beberapa alat dasar yang dibutuhkan: Kain mori sebagai media utama. Canting untuk menggambar motif dengan malam. Malam atau lilin batik sebagai bahan utama penghalang warna. Wajan kecil dan kompor khusus untuk mencairkan malam. Pewarna batik (alami atau sintetis). Naptol dan soda ash untuk proses fiksasi warna. Kuasa atau spons untuk teknik colet. Semua peralatan ini bisa didapatkan dengan mudah melalui Prakarya Indonesia, penyedia alat dan bahan membatik terpercaya yang mendukung pelestarian budaya melalui prakarya edukatif. Prakarya Indonesia: Tujuan Pembelian Alat Membatik Bagi sekolah, komunitas, maupun individu yang ingin belajar membatik, Prakarya Indonesia adalah solusi terbaik. Mengapa memilih Prakarya Indonesia? Lengkap: Menyediakan berbagai alat membatik dari canting, malam, hingga paket workshop siap pakai. Terjangkau: Harga bersahabat untuk kebutuhan sekolah maupun usaha kecil. Berkualitas: Alat dan bahan sesuai standar pengrajin batik tradisional. Mudah diakses: Tersedia secara online, memudahkan pemesanan dari seluruh Indonesia. Mendukung edukasi: Menyediakan paket pembelajaran membatik untuk anak, remaja, hingga dewasa. Dengan memilih Prakarya Indonesia, setiap orang dapat lebih mudah melestarikan budaya batik sekaligus menumbuhkan rasa cinta budaya sejak dini. Membatik dalam Kehidupan Sehari-Hari Salah satu cara paling efektif untuk menumbuhkan rasa cinta budaya adalah dengan menghadirkan batik dalam kehidupan sehari-hari. Batik tidak harus selalu digunakan dalam acara formal, tetapi bisa menjadi bagian dari keseharian. Misalnya, batik kini hadir dalam bentuk totebag, masker kain, sepatu kanvas, hingga dekorasi rumah seperti taplak meja atau sarung bantal. Dengan penggunaan yang lebih fleksibel, generasi muda semakin dekat dengan batik dan melihatnya sebagai sesuatu yang relevan dengan gaya hidup modern. Melalui kegiatan prakarya membatik, anak-anak atau remaja dapat menciptakan produk unik yang bisa digunakan sendiri atau bahkan dijadikan hadiah. Hal ini menambah nilai emosional karena mereka merasa terhubung dengan budaya sekaligus bangga menggunakan hasil karya tangan mereka. Workshop Membatik: Jembatan antara Generasi Workshop membatik telah terbukti menjadi jembatan yang efektif untuk mempertemukan generasi tua dan muda. Para pengrajin batik tradisional bisa berbagi pengetahuan langsung kepada anak-anak atau remaja, sementara generasi muda membawa ide-ide baru agar batik tetap relevan di era modern. Workshop semacam ini biasanya memiliki beberapa tahapan: Pengenalan sejarah dan filosofi batik – peserta memahami bahwa batik bukan sekadar motif indah. Pengenalan alat dan bahan – mulai dari canting, malam, hingga pewarna. Praktik dasar mencanting – mencoba membuat garis, titik, dan pola sederhana. Proses pewarnaan – menggunakan teknik colet, celup, atau eco-print. Finishing – kain dicuci, dijemur, dan siap digunakan. Proses yang menyeluruh ini membuat peserta merasakan pengalaman lengkap, dari teori hingga praktik. Lebih dari sekadar hasil, mereka membawa pulang pemahaman dan kebanggaan akan budaya Indonesia. Membatik sebagai Kegiatan Keluarga Selain untuk sekolah dan komunitas, membatik juga bisa menjadi kegiatan keluarga yang … Baca Selengkapnya

Membatik sebagai Tugas Akhir Prakarya

Membatik sebagai Tugas Akhir Prakarya

Membatik bukan hanya sekadar kegiatan seni, tetapi juga prakarya yang sarat nilai budaya. Di sekolah maupun perguruan tinggi, membatik sering dijadikan tugas akhir prakarya karena menggabungkan kreativitas, keterampilan tangan, dan pemahaman budaya lokal. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengapa membatik sangat cocok dijadikan tugas akhir prakarya, apa saja langkah-langkah yang perlu dilakukan, hingga rekomendasi tempat membeli peralatan membatik terbaik yaitu di Prakarya Indonesia. Mengapa Membatik Cocok sebagai Tugas Akhir Prakarya? Ada beberapa alasan mengapa membatik sering dipilih sebagai tugas akhir prakarya: Mengandung nilai budaya – Batik adalah warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO. Dengan mempelajarinya, siswa turut melestarikan tradisi. Mengembangkan keterampilan – Membatik melatih ketelitian, kesabaran, dan kreativitas. Fleksibel untuk semua jenjang – Teknik membatik bisa disesuaikan, dari sederhana untuk siswa SD hingga kompleks untuk mahasiswa seni. Memiliki hasil nyata – Produk batik dapat dijadikan karya seni yang dipamerkan, bahkan dijual. Bernilai edukasi dan ekonomi – Selain belajar seni, siswa juga bisa memahami potensi batik sebagai produk bisnis. Persiapan Membuat Batik sebagai Tugas Akhir Sebelum mulai membatik, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Persiapan ini sangat penting agar proses berjalan lancar dan hasil karya maksimal. 1. Menentukan Jenis Batik Batik Tulis – cocok untuk tugas akhir dengan penilaian detail dan kreativitas tinggi. Batik Cap – lebih sederhana, cocok untuk pemula atau tugas prakarya yang membutuhkan efisiensi waktu. Batik Kombinasi – menggabungkan keduanya, memberikan hasil unik dan modern. 2. Menyiapkan Peralatan Membatik Beberapa peralatan yang wajib ada antara lain: Kain mori sebagai media utama. Canting untuk batik tulis. Cap batik jika menggunakan teknik cap. Malam/lilin batik sebagai bahan utama pembentukan pola. Kompor kecil dan wajan khusus malam. Pewarna batik alami atau sintetis. Meja kerja dan alas kayu untuk membatik. Semua perlengkapan tersebut bisa diperoleh dengan mudah di Prakarya Indonesia, yang menyediakan paket alat membatik untuk siswa maupun mahasiswa dengan kualitas terjamin. 3. Menentukan Motif Batik Motif bisa disesuaikan dengan tema tugas akhir, misalnya: Motif klasik (parang, kawung, mega mendung). Motif kontemporer (flora, fauna, geometris). Motif personal (tema lingkungan, sekolah, atau inspirasi lokal). Langkah-Langkah Membatik untuk Tugas Akhir Berikut tahapan lengkap membatik yang bisa dijadikan panduan tugas akhir prakarya: Membuat sketsa pola di atas kertas, lalu menjiplaknya ke kain mori. Menggunakan canting untuk menorehkan malam sesuai pola. Jika menggunakan cap, celupkan cap ke malam lalu tempelkan ke kain. Pewarnaan pertama dengan cara mencelupkan kain ke larutan warna. Menutup bagian tertentu dengan malam agar tetap berwarna asli, lalu ulangi proses pewarnaan untuk warna lain. Melakukan pelorodan, yaitu merebus kain untuk menghilangkan malam dan menampilkan motif batik. Menjemur kain hingga kering. Finishing, misalnya menyetrika kain agar lebih rapi. Tips Sukses Membuat Batik sebagai Tugas Akhir Pilih motif sesuai kemampuan: Jangan memaksakan motif rumit jika masih pemula. Gunakan pewarna alami: Selain ramah lingkungan, hasilnya lebih estetik. Latihan dulu di kain kecil sebelum membuat karya utama. Gunakan peralatan berkualitas: Canting yang baik akan membuat malam lebih stabil. Kerjakan dengan sabar dan teliti: Membatik adalah seni detail. Membatik sebagai Media Belajar dan Bisnis Tugas akhir prakarya membatik tidak hanya berhenti pada pameran sekolah atau kampus. Karya tersebut bisa menjadi inspirasi untuk mengembangkan usaha kecil. Dengan kreativitas, batik bisa dijadikan produk bernilai ekonomi seperti tote bag, syal, bantal hias, hingga busana modern. Banyak mahasiswa yang menjadikan tugas akhir membatik sebagai langkah awal membuka bisnis fashion batik. Oleh karena itu, tugas ini bukan hanya proyek akademik, tetapi juga investasi masa depan. Mengapa Membeli Peralatan Membatik di Prakarya Indonesia? Saat mengerjakan tugas akhir prakarya, kualitas alat sangat menentukan hasil. Prakarya Indonesia adalah pilihan terbaik karena: Menyediakan paket lengkap alat membatik untuk pemula hingga profesional. Produk yang ditawarkan sudah standar pengrajin batik. Ada pilihan pewarna alami dan sintetis sesuai kebutuhan tugas akhir. Harga bersahabat untuk pelajar dan mahasiswa. Pelayanan cepat dan terpercaya. Dengan membeli di Prakarya Indonesia, siswa dan mahasiswa tidak perlu bingung mencari alat di banyak tempat. Semua kebutuhan membatik bisa diperoleh secara praktis dalam satu paket. Tantangan yang Sering Dihadapi Saat Membatik untuk Tugas Akhir Meskipun terlihat sederhana, membatik memiliki tantangan tersendiri. Berikut beberapa masalah umum yang sering dihadapi siswa dan mahasiswa ketika menjadikan membatik sebagai tugas akhir: Kesulitan mengendalikan cantingBanyak pemula merasa tangan mereka gemetar saat menggunakan canting, sehingga malam menetes tidak sesuai pola. Solusinya adalah latihan terlebih dahulu di kain kecil sebelum masuk ke karya utama. Malam cepat membekuJika suhu api tidak stabil, malam akan cepat membeku dan sulit digunakan. Oleh karena itu, gunakan kompor khusus dan wajan kecil yang bisa menjaga panas tetap merata. Pewarna tidak meresap sempurnaHal ini biasanya terjadi jika kain tidak dicuci bersih sebelum digunakan. Pastikan kain mori dicuci terlebih dahulu agar pori-porinya terbuka dan warna lebih menyerap. Warna mudah pudarPewarna sintetis lebih tahan lama, tetapi pewarna alami lebih estetik. Untuk menghindari warna cepat pudar, gunakan fiksasi atau penguat warna setelah pewarnaan. Proses memakan waktu lamaMembatik memang butuh kesabaran. Untuk tugas akhir yang memiliki deadline, sebaiknya pilih motif sederhana atau gunakan kombinasi batik cap agar lebih cepat selesai. Dengan mengenali tantangan tersebut sejak awal, siswa dapat lebih siap menghadapinya. Strategi Mengintegrasikan Membatik dalam Tugas Akhir Agar tugas akhir membatik tidak hanya menjadi proyek biasa, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan: Mengaitkan dengan tema akademikMisalnya, mahasiswa seni rupa bisa mengaitkan motif batik dengan konsep estetika kontemporer, sementara siswa SMA bisa mengangkat tema lingkungan dengan motif flora lokal. Membuat laporan tertulisSelain karya batik, buat laporan mengenai proses membatik, filosofi motif, dan teknik yang digunakan. Hal ini akan menambah nilai akademis. Mengadakan pameran kecilTugas akhir bisa dipresentasikan dalam bentuk pameran di kelas atau kampus. Kegiatan ini bukan hanya menampilkan karya, tetapi juga melatih kemampuan presentasi dan komunikasi. Mengembangkan produk turunanKain batik hasil tugas akhir bisa dijadikan produk lain seperti tas, syal, atau dekorasi rumah. Dengan demikian, karya tidak hanya berhenti sebagai tugas tetapi juga bermanfaat nyata. Peran Guru dan Dosen dalam Proses Membatik Membatik sebagai tugas akhir prakarya tentu membutuhkan bimbingan. Guru maupun dosen memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan siswa dan mahasiswa. Memberikan pengantar teori – Sejarah batik, jenis motif, dan filosofi yang terkandung. Mendemonstrasikan teknik – Cara menggunakan canting, pewarnaan, hingga pelorodan. Membimbing dalam pemilihan motif – Menyesuaikan dengan tingkat … Baca Selengkapnya

Scan the code