Prakarya Indonesia

Membatik Tie Dye Batik Jumputan Menghidupkan Kebudayaan Lewat Kreativitas

Membatik Tie Dye Batik Jumputan Menghidupkan Kebudayaan Lewat Kreativitas

Membatik Tie Dye Batik Jumputan Menghidupkan Kebudayaan Lewat Kreativitas Indonesia dikenal sebagai negeri dengan sejuta kebudayaan. Salah satu warisan budaya yang begitu lekat dengan kehidupan masyarakat adalah batik. Seiring perkembangan zaman, teknik membatik pun semakin bervariasi, tidak hanya dengan canting dan malam, tetapi juga hadir dalam bentuk tie dye atau dikenal dengan batik jumputan. Teknik ini sederhana, penuh warna, dan sangat digemari oleh anak-anak maupun orang dewasa yang ingin berkreasi dengan kain. Membatik dengan metode tie dye bukan hanya sekadar aktivitas seni, tetapi juga sarana melestarikan kebudayaan. Subtema kebudayaan dalam kegiatan ini sangat tepat, karena setiap karya yang dihasilkan mencerminkan nilai-nilai tradisional yang berpadu dengan sentuhan modern. Selain menyenangkan, membatik jumputan juga dapat menjadi media edukasi bagi siswa di sekolah maupun keluarga di rumah untuk memahami nilai estetika sekaligus akar budaya bangsa. Baca juga: Tanah Liat Bentuk Kura Edukatif, Kreatif, dan Bisa Dipesan di Prakarya Indonesia Apa Itu Batik Jumputan atau Tie Dye? Batik jumputan adalah teknik membatik dengan cara mengikat, melipat, atau menjumput kain, lalu memberikan warna dengan pewarna khusus. Pola yang muncul dari hasil ikatan inilah yang menjadi ciri khas batik jumputan. Tidak ada pola yang sama persis, karena setiap lipatan atau ikatan menghasilkan motif unik dan penuh kejutan. Teknik tie dye sendiri berasal dari tradisi pewarnaan kain kuno di berbagai negara, namun di Indonesia, metode ini berpadu dengan kekayaan motif batik dan nilai-nilai budaya, sehingga terciptalah batik jumputan khas Nusantara. Kebutuhan yang Diperlukan untuk Membatik Tie Dye Batik Jumputan Untuk memulai membuat batik jumputan, ada beberapa perlengkapan yang harus disiapkan. Semua kebutuhan ini dapat dipesan dengan mudah di PRAKARYA INDONESIA, baik secara online maupun offline. Berikut daftar kebutuhannya: Kain Mori atau Katun Putih Kain mori adalah pilihan utama dalam membatik karena mudah menyerap warna. Selain mori, kain katun putih polos juga sering digunakan. Pewarna Kain (Naptol, Remazol, atau Tie Dye Powder) Pewarna khusus kain tersedia dalam berbagai jenis dan warna. Pemilihan pewarna akan menentukan kualitas serta ketahanan warna kain. Garam atau Waterglass (Natrium Silikat) Digunakan sebagai fiksasi warna agar hasil pewarnaan lebih tahan lama dan tidak mudah luntur. Karet Gelang, Tali Rafia, atau Benang Tebal Alat pengikat utama dalam proses jumputan. Semakin kuat ikatan, semakin jelas pola yang muncul. Wadah Plastik atau Ember Untuk mencampur larutan pewarna dan merendam kain. Sarung Tangan dan Apron Melindungi tangan dan pakaian agar tidak terkena noda pewarna. Sendok atau Pengaduk Membantu mencampur pewarna agar merata. Alat Jemur (Tali Jemuran atau Hanger) Untuk mengeringkan kain setelah proses pewarnaan. Semua perlengkapan tersebut tersedia dengan harga terjangkau dan kualitas terbaik di PRAKARYA INDONESIA, penyedia kebutuhan prakarya yang mendukung kegiatan seni budaya Indonesia. Baca juga: Apa Saja yang Diperlukan untuk Membuat Ecobrick? Langkah-Langkah Membatik Tie Dye Batik Jumputan Menyiapkan Kain Cuci kain terlebih dahulu agar bebas dari kanji atau kotoran. Setelah kering, kain siap untuk dijumput atau diikat. Membuat Ikatan atau Lipatan Lipat kain sesuai pola yang diinginkan, lalu ikat dengan karet gelang atau tali rafia. Semakin kreatif ikatan, semakin unik pula motif yang muncul. Mempersiapkan Pewarna Campurkan pewarna kain sesuai petunjuk penggunaan. Warna dapat dibuat lebih cerah atau lembut sesuai selera. Mewarnai Kain Celupkan kain ke dalam larutan pewarna. Bisa satu warna, atau kombinasi dua hingga tiga warna agar hasil lebih bervariasi. Proses Fiksasi Warna Setelah dicelupkan, tambahkan fiksasi menggunakan garam atau waterglass agar warna lebih awet. Mengeringkan Kain Jemur kain di tempat teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung agar warna tidak cepat pudar. Membuka Ikatan Setelah kering, buka ikatan dan lihat hasil motif batik jumputan yang unik dan indah. Nilai Kebudayaan dalam Membatik Jumputan Membatik tie dye batik jumputan bukan hanya aktivitas kreatif, tetapi juga sarana pelestarian budaya. Setiap pola yang dihasilkan mencerminkan nilai gotong royong, kesabaran, dan kreativitas masyarakat Indonesia. Di sekolah, kegiatan ini dapat dimasukkan ke dalam Proyek Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan subtema kebudayaan. Siswa akan belajar: Menghargai warisan budaya lokal. Mengembangkan kreativitas melalui seni. Memahami filosofi batik sebagai simbol identitas bangsa. Selain itu, kegiatan membatik jumputan juga bisa menjadi sarana pengembangan ekonomi kreatif. Banyak pengrajin yang memproduksi batik jumputan sebagai produk fashion, mulai dari kaos, syal, tas, hingga gaun modern. Membatik Jumputan Sebagai Media Edukasi dan Bisnis Tidak hanya cocok untuk pembelajaran, batik jumputan juga dapat menjadi peluang bisnis. Hasil karya bisa dijual sebagai produk khas dengan nilai seni tinggi. Tren tie dye yang kembali populer di kalangan anak muda membuat batik jumputan semakin diminati. Bagi sekolah, komunitas, maupun individu yang ingin mengembangkan keterampilan sekaligus menjaga kebudayaan, memulai dari kegiatan sederhana seperti membatik jumputan adalah langkah yang tepat. Pesan Perlengkapan Membatik di PRAKARYA INDONESIA Untuk mendukung kegiatan ini, semua kebutuhan membatik tie dye batik jumputan dapat diperoleh di PRAKARYA INDONESIA. Mulai dari kain mori, pewarna, karet gelang, hingga paket lengkap membatik tersedia dengan kualitas terbaik. Pemesanan bisa dilakukan secara online maupun offline, sehingga lebih praktis dan terjangkau. Dengan adanya dukungan penyedia perlengkapan seperti PRAKARYA INDONESIA, pelestarian budaya melalui batik semakin mudah diakses oleh siapa saja, baik pelajar, guru, maupun masyarakat umum. Penutup Membatik tie dye batik jumputan adalah salah satu cara sederhana namun bermakna untuk melestarikan budaya Indonesia. Subtema kebudayaan dalam kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan seni, tetapi juga menanamkan rasa bangga terhadap warisan bangsa. Dengan perlengkapan yang tepat—yang bisa dipesan di PRAKARYA INDONESIA—setiap orang dapat berkreasi menciptakan karya batik jumputan yang indah, penuh warna, dan bernilai budaya. Inilah bukti bahwa seni tradisi dapat terus hidup dan berkembang di tengah modernisasi, sekaligus menjadi jembatan generasi muda untuk mengenal kebudayaan leluhur. Baca juga: Prakarya Indonesia Gelar Pelatihan Menganyam Rotan Bersama SDK PENABUR Bogor 10 FAQ Membatik Tie Dye Batik Jumputan 1. Apa itu batik jumputan atau tie dye?Batik jumputan atau tie dye adalah teknik membatik dengan cara melipat, mengikat, atau menjumput kain, kemudian memberi warna sehingga menghasilkan motif unik yang tidak bisa sama persis satu dengan yang lain. 2. Apa saja bahan utama yang dibutuhkan untuk membatik jumputan?Bahan utamanya adalah kain mori atau katun putih, pewarna kain, karet gelang atau tali rafia untuk mengikat, serta bahan fiksasi seperti garam atau waterglass. Semua bisa dipesan di PRAKARYA INDONESIA. 3. Apakah membatik tie dye cocok untuk anak-anak?Ya, sangat cocok. Membatik tie dye … Baca Selengkapnya

PRAKARYA INDONESIA Bekerjasama dengan Komite Sekolah TK, SD, SMP, SMA

Prakarya indonesia bekerjasama dengan komite sekolah

PRAKARYA INDONESIA Bekerjasama dengan Komite Sekolah TK, SD, SMP, SMA, dan SMK untuk Mendukung Kreativitas Siswa Pendidikan di Indonesia semakin menekankan pentingnya keterampilan non-akademik, terutama dalam bidang seni, budaya, dan keterampilan hidup. Salah satu mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam membentuk kreativitas serta kemandirian siswa adalah Prakarya dan Kewirausahaan. Melihat kebutuhan tersebut, PRAKARYA INDONESIA, sebagai produsen sekaligus penyedia perlengkapan seni dan prakarya terbesar di Indonesia, menjalin kerja sama strategis dengan komite sekolah dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kerja sama ini bukan hanya sekadar penyediaan perlengkapan prakarya, tetapi juga menyangkut program pendampingan, pelatihan, hingga workshop di sekolah. Dengan demikian, siswa bukan hanya memperoleh teori dari guru, tetapi juga pengalaman langsung yang menyenangkan serta bernilai guna. Baca juga: PRAKARYA INDONESIA: Kelas Membatik Bersama Sekolah Jerman Peran Komite Sekolah dalam Pengembangan Prakarya Komite sekolah memiliki posisi penting sebagai mitra sekolah dalam menyusun, mendukung, dan mengawasi berbagai program pendidikan. Dengan adanya kerja sama antara PRAKARYA INDONESIA dan komite sekolah, pelaksanaan kegiatan prakarya dapat berjalan lebih terarah dan berkelanjutan. Beberapa peran strategis komite sekolah dalam kolaborasi ini antara lain: Perencanaan Kegiatan – Komite sekolah bersama guru menentukan tema dan jenis prakarya yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa. Dukungan Anggaran – Komite membantu mengalokasikan dana, baik melalui iuran sukarela orang tua maupun kerja sama sponsor, agar kegiatan prakarya dapat berjalan lancar. Monitoring dan Evaluasi – Komite turut mengawasi jalannya program, memastikan kualitas kegiatan sesuai dengan tujuan pendidikan, serta memberikan masukan untuk perbaikan di masa depan. Jembatan Komunikasi dengan Orang Tua – Komite berperan sebagai mediator agar orang tua memahami manfaat prakarya dan mendukung partisipasi anak secara penuh. Bentuk Kerja Sama PRAKARYA INDONESIA dengan Sekolah Melalui kolaborasi ini, PRAKARYA INDONESIA menghadirkan berbagai bentuk program yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap jenjang sekolah. Beberapa di antaranya adalah: Penyediaan Perlengkapan Prakarya TerlengkapMulai dari kain batik, cat, kanvas, tanah liat, sedotan, kardus bekas, hingga peralatan anyaman rotan dan pandan. Semua kebutuhan prakarya siswa tersedia dalam paket hemat yang dapat disesuaikan dengan jumlah murid di sekolah. Pelatihan dan WorkshopPRAKARYA INDONESIA mengirimkan instruktur berpengalaman untuk melatih siswa secara langsung di sekolah. Workshop ini mencakup berbagai keterampilan seperti membatik, membuat kerajinan tangan dari bahan daur ulang, anyaman tradisional, melukis, hingga membuat produk kreatif yang memiliki nilai jual. Program Kewirausahaan untuk Siswa SMA dan SMKKhusus bagi SMA dan SMK, kerja sama ini juga mendukung pengembangan jiwa wirausaha. Siswa tidak hanya belajar membuat produk, tetapi juga diajarkan cara mengemas, memasarkan, bahkan menjual karya mereka melalui platform online maupun bazar sekolah. Dukungan Kurikulum MerdekaDengan adanya Kurikulum Merdeka, kegiatan berbasis proyek menjadi lebih relevan. PRAKARYA INDONESIA menyediakan modul serta panduan praktis yang dapat digunakan guru dalam mendampingi siswa menyelesaikan proyek kreatif mereka. Baca juga: Pelatihan Art Class Membuat Ondel dan Melukis Wayang melibatkan 1.800 siswa SD Budha Tzu Chi Manfaat bagi Siswa Kerja sama ini memberikan berbagai manfaat nyata bagi siswa, di antaranya: Mengembangkan Kreativitas dan Imajinasi – Anak dapat mengeksplorasi ide mereka melalui seni dan kerajinan. Melatih Keterampilan Motorik Halus – Terutama pada siswa TK dan SD, kegiatan prakarya sangat bermanfaat dalam melatih koordinasi tangan dan mata. Meningkatkan Rasa Percaya Diri – Siswa merasa bangga ketika hasil karyanya diapresiasi oleh teman, guru, maupun orang tua. Memupuk Jiwa Wirausaha – Pada tingkat SMP, SMA, dan SMK, prakarya dapat diarahkan menjadi produk bernilai jual yang membuka wawasan kewirausahaan sejak dini. Mengenal Budaya Lokal – Beberapa prakarya, seperti batik atau anyaman, mengajarkan siswa untuk mencintai kearifan lokal. Dukungan untuk Guru dan Sekolah Tidak hanya siswa yang memperoleh manfaat, guru juga mendapatkan dukungan nyata dari program ini. PRAKARYA INDONESIA menyediakan: Modul Pembelajaran Terstruktur – Guru mendapat bahan ajar yang sesuai dengan jenjang pendidikan. Bimbingan Teknis – Guru dibekali keterampilan baru melalui pelatihan singkat agar mampu mendampingi siswa secara lebih profesional. Kegiatan Kolaboratif – Guru dapat bertukar pengalaman dengan instruktur maupun pendidik dari sekolah lain melalui forum prakarya yang diadakan secara berkala. Bagi sekolah, kerja sama ini membantu meningkatkan kualitas pendidikan, memperkaya kegiatan ekstrakurikuler, dan menjadi nilai tambah dalam akreditasi maupun penilaian mutu sekolah. Contoh Program di Berbagai Jenjang TK dan SD – Kegiatan kolase biji-bijian, prakarya dari sedotan, melukis di kanvas kecil, hingga membentuk tanah liat sederhana. SMP – Membuat karya batik jumputan, prakarya kardus, pembuatan miniatur tumbuhan dan hewan, hingga anyaman sederhana. SMA dan SMK – Pembuatan produk fashion sederhana (tas kain, kaos tie dye), batik tulis, sablon, pembuatan kerajinan dari rotan dan pandan, hingga pengolahan produk berbahan limbah menjadi kerajinan bernilai ekonomi. Visi Jangka Panjang Kerja sama PRAKARYA INDONESIA dengan komite sekolah tidak berhenti pada penyediaan produk dan pelatihan saja. Visi jangka panjang dari program ini adalah: Mencetak Generasi Kreatif dan Mandiri – Anak-anak diharapkan tumbuh menjadi generasi yang mampu berpikir kritis, kreatif, dan solutif. Mendukung Program Pemerintah dalam Pendidikan Vokasional – Khususnya di tingkat SMK, prakarya diarahkan agar siswa siap terjun ke dunia kerja maupun menjadi wirausaha muda. Meningkatkan Apresiasi terhadap Produk Lokal – Dengan membiasakan siswa membuat karya dari bahan-bahan lokal, diharapkan muncul kebanggaan serta rasa cinta terhadap budaya Indonesia. Baca juga: PRAKARYA INDONESIA Jalin Kerja Sama Kreatif dengan SD PENABUR Penutup Kerja sama antara PRAKARYA INDONESIA dan komite sekolah TK, SD, SMP, SMA, serta SMK merupakan langkah nyata dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Kolaborasi ini tidak hanya membantu siswa lebih kreatif, tetapi juga memperkuat hubungan antara sekolah, orang tua, dan dunia industri kreatif. Dengan dukungan komite sekolah, para guru, serta peran aktif siswa, prakarya tidak lagi dianggap sebagai pelajaran tambahan, melainkan sebagai sarana penting dalam membentuk karakter, kreativitas, dan kemandirian generasi muda Indonesia. ✦ Kontak PRAKARYA INDONESIAJl. Pesantren no.159 jurang mangu timur, Bintaro, Tangerang Selatan.📱 WA: 081291083075 10 FAQ seputar kerja sama PRAKARYA INDONESIA dengan Komite Sekolah TK, SD, SMP, SMA, dan SMK: 1. Apa itu kerja sama antara PRAKARYA INDONESIA dan komite sekolah? Kerja sama ini adalah kolaborasi dalam penyediaan perlengkapan prakarya, pelatihan, serta workshop kreatif bagi siswa dari tingkat TK hingga SMK, yang difasilitasi oleh komite sekolah. 2. Siapa yang bisa mengikuti program kerja sama ini? Semua siswa dari TK, SD, SMP, SMA, … Baca Selengkapnya

Kelas Batik Tie Dye Kaos dan Jumputan: Wadah Kreativitas dan Warisan Budaya dalam Sentuhan Modern

Jual Alat-Alat Membatik Lengkap di Lampung

Kelas Batik Tie Dye Kaos dan Jumputan: Wadah Kreativitas dan Warisan Budaya dalam Sentuhan Modern Di era modern yang serba digital ini, minat terhadap seni dan kerajinan tangan kembali bangkit sebagai bentuk ekspresi diri, pelestarian budaya, dan peluang usaha kreatif. Salah satu bentuk seni yang semakin digemari berbagai kalangan adalah batik tie dye dan jumputan. Keduanya merupakan teknik pewarnaan kain yang tidak hanya memikat dari segi visual, tetapi juga memiliki nilai filosofis dan edukatif. Melalui kelas batik tie dye kaos dan jumputan, peserta tidak hanya belajar teknik pewarnaan kain, tetapi juga memahami nilai budaya, estetika, dan potensi ekonomi dari karya yang dihasilkan. Apa Itu Batik Tie Dye dan Jumputan? Sebelum membahas lebih lanjut tentang kelas pelatihan, penting untuk memahami perbedaan dan keunikan dari dua teknik ini. Batik Tie Dye adalah teknik pewarnaan kain yang berasal dari perpaduan budaya barat dan timur. Istilah “tie dye” sendiri berarti “ikat dan celup”, yakni proses mengikat kain dengan cara tertentu untuk kemudian dicelupkan ke dalam pewarna, menghasilkan pola yang tidak terduga namun estetis. Tie dye dikenal dengan warna-warna cerah dan pola abstrak seperti spiral, garis-garis acak, atau lingkaran konsentris. Sementara itu, jumputan adalah teknik tradisional Indonesia yang sudah dikenal sejak zaman kerajaan. Teknik ini juga melibatkan pengikatan kain dengan benang, namun hasilnya lebih halus, rapi, dan memiliki motif khas seperti titik-titik, bintang, atau bunga kecil. Jumputan banyak berkembang di daerah Palembang, Yogyakarta, dan Pekalongan sebagai bagian dari warisan batik nusantara. Baca juga: Pelatihan Art Class Membuat Ondel dan Melukis Wayang melibatkan 1.800 siswa SD Budha Tzu Chi Mengapa Harus Mengikuti Kelas Batik Tie Dye Kaos dan Jumputan? Banyak alasan mengapa mengikuti kelas ini menjadi pilihan tepat, terutama bagi pelajar, guru, pengusaha UMKM, atau siapa saja yang ingin menambah keterampilan di bidang kerajinan. 1. Melatih Kreativitas dan Motorik Halus Kegiatan ini mendorong peserta untuk bereksperimen dengan warna, bentuk, dan pola. Proses mengikat kain, mencelupkan ke dalam pewarna, serta membuka hasil akhirnya memberikan kejutan yang menyenangkan. Ini sangat bermanfaat untuk anak-anak maupun remaja dalam melatih motorik halus dan imajinasi visual mereka. 2. Mengenalkan Budaya Lokal dalam Konteks Global Meskipun teknik tie dye banyak dikenal secara internasional, namun menggabungkannya dengan teknik jumputan khas Indonesia bisa menjadi bentuk pengenalan budaya lokal yang lebih kaya. Peserta dapat melihat bagaimana kekayaan tradisi dapat diolah menjadi karya modern yang relevan dengan tren masa kini. 3. Potensi Bisnis Kreatif dan Mandiri Batik tie dye kaos dan jumputan memiliki pasar yang luas, mulai dari fashion anak muda, merchandise komunitas, hingga produk custom untuk bisnis kecil. Dengan mengikuti kelas ini, peserta bisa mulai merintis usaha kecil berbasis kerajinan tangan, bahkan dari rumah sendiri. 4. Aktivitas Menyenangkan untuk Semua Usia Kelas batik tie dye dan jumputan dapat diikuti oleh peserta dari berbagai usia, mulai dari siswa SD, SMP, SMA, hingga orang dewasa. Ini membuat kegiatan ini cocok untuk pelatihan sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, kelas komunitas, workshop perusahaan, hingga acara keluarga. Apa Saja yang Dipelajari di Kelas Batik Tie Dye Kaos dan Jumputan? Dalam kelas ini, peserta akan belajar dari dasar hingga teknik lanjutan, dengan pendekatan praktis dan menyenangkan. Berikut beberapa materi yang umumnya diajarkan: Pengenalan bahan dan alat seperti kaos katun, pewarna remasol atau naptol, benang, karet gelang, botol semprot, ember, sarung tangan, dan lainnya. Teknik pengikatan dasar seperti spiral, polkadot, garis-garis, dan bentuk simetris. Proses pewarnaan menggunakan teknik celup atau semprot sesuai desain yang diinginkan. Membuat motif jumputan klasik seperti motif bintang, bunga, atau titik-titik menggunakan tusuk benang atau lipatan tertentu. Perawatan hasil karya agar tidak mudah luntur dan awet digunakan. Tips membuat produk bernilai jual seperti pengemasan, pemasaran di media sosial, dan foto produk yang menarik. Setiap peserta juga biasanya akan membawa pulang kaos hasil karya mereka sendiri, lengkap dengan sertifikat pelatihan. Fasilitas dalam Kelas Batik Tie Dye Kaos dan Jumputan Penyelenggara kelas umumnya menyediakan fasilitas lengkap, termasuk: Kaos polos katun premium Pewarna kain (Remasol, Naptol, atau Pewarna Alami) Peralatan kerja seperti baskom, sendok pewarna, botol, benang, dan pengikat Sarung tangan dan celemek pelindung Modul atau panduan ringkas Sertifikat peserta Pengajar profesional dan ramah Dokumentasi kegiatan (opsional) Bahkan di beberapa kelas, hasil karya peserta bisa langsung dipromosikan di media sosial atau pameran mini sebagai bentuk apresiasi. Siapa yang Bisa Mengikuti? Kelas ini terbuka untuk berbagai kalangan, seperti: Sekolah (TK, SD, SMP, SMA/K) Guru dan tenaga pendidik Mahasiswa dan komunitas kreatif Pegiat UMKM dan wirausahawan pemula Ibu rumah tangga dan pengajar keterampilan Instansi dan organisasi yang ingin mengadakan team building kreatif Inklusif, Terjangkau, dan Fleksibel Salah satu keunggulan dari kelas ini adalah fleksibilitas dan biaya yang terjangkau. Penyelenggara umumnya menyediakan sistem on-site (datang ke sekolah/instansi) maupun off-site (di studio atau workshop). Biaya kelas pun dapat disesuaikan dengan jumlah peserta dan pilihan paket bahan. Ada juga kelas privat atau kelas daring dengan pengiriman bahan ke rumah bagi peserta luar kota. Ini sangat mendukung konsep pembelajaran jarak jauh yang tetap interaktif dan menyenangkan. Baca juga: PRAKARYA INDONESIA: Kelas Membatik Bersama Sekolah Jerman Penyelenggara Kelas Batik Tie Dye dan Jumputan Terpercaya Salah satu penyedia layanan terpercaya untuk kelas batik tie dye dan jumputan adalah PRAKARYA INDONESIA, yang berlokasi di: 📍 Jl. Pesantren no.150, Bintaro, Tangerang Selatan PRAKARYA INDONESIA telah berpengalaman lebih dari 10 tahun menyelenggarakan pelatihan prakarya dan keterampilan di sekolah-sekolah Jabodetabek dan luar kota. Mereka bekerja sama dengan lebih dari 700 sekolah negeri maupun swasta, serta komunitas kreatif dan dinas pendidikan. Kontak dan Informasi Pendaftaran: 📱 WhatsApp: 0812-9108-3075🛒 Toko Online: Shopee, Tokopedia, Lazada, TikTok, dan Blibli🚚 Pengiriman: Seluruh Indonesia, bisa same-day delivery untuk Jabodetabek🎓 Bonus: Gratis pelatihan sekolah untuk pembelian di atas 100 paket Penutup Kelas batik tie dye kaos dan jumputan bukan hanya kegiatan seru dan menyenangkan, tetapi juga sarana pengembangan kreativitas, pelestarian budaya, dan pembentukan jiwa kewirausahaan sejak dini. Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta tidak hanya belajar teknik, tetapi juga membawa pulang nilai seni, budaya, dan inovasi yang bisa menjadi bekal masa depan. Bergabunglah dalam kelas ini dan ciptakan karya batik unik versimu sendiri! Karena dari selembar kain polos, bisa lahir mahakarya yang membanggakan.

Scan the code