Prakarya Indonesia

Inspirasi Kegiatan Prakarya Batik Cantik untuk Anak Sekolah

Inspirasi Kegiatan Prakarya Batik Cantik untuk Anak Sekolah

Prakarya batik adalah salah satu kegiatan kreatif yang bukan hanya menyenangkan bagi anak-anak, tetapi juga sarat makna budaya. Kegiatan ini menjadi media yang ideal untuk memperkenalkan warisan budaya Indonesia sejak dini sekaligus mengasah kemampuan seni dan motorik halus anak-anak. Dengan teknik sederhana dan alat yang ramah untuk pemula, anak-anak sekolah bisa membuat karya batik yang cantik dan unik sesuai imajinasi mereka. Melalui artikel ini, kami akan menghadirkan berbagai inspirasi prakarya batik yang cocok dilakukan di rumah maupun di sekolah. Mulai dari batik dengan teknik cap sederhana hingga eksperimen warna dan pola, semua dirancang agar mudah dipahami dan menyenangkan untuk anak-anak. Kegiatan ini juga sangat cocok untuk proyek seni tematik atau lomba kreatif di sekolah. Baca Juga : PAKET BATIK JUMPUTAN, KAIN, WANTEX, KARET, SODA ASH Mari kenalkan budaya Indonesia dengan cara yang menyenangkan dan mendidik lewat prakarya batik yang penuh warna dan nilai edukatif! 1. Mengapa Prakarya Batik Cocok untuk Anak Sekolah Batik bukan hanya karya seni, tetapi juga simbol budaya bangsa. Ketika diperkenalkan dalam bentuk kegiatan prakarya, batik menjadi media edukasi yang sangat efektif untuk anak-anak sekolah. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya diajarkan membuat pola dan mewarnai kain, tetapi juga diperkenalkan pada nilai-nilai sejarah, ketekunan, dan apresiasi terhadap budaya lokal. Anak-anak usia sekolah dasar dan menengah berada pada tahap perkembangan di mana mereka sangat responsif terhadap kegiatan visual, eksploratif, dan berbasis proyek. Prakarya batik memfasilitasi kebutuhan tersebut melalui proses menggambar pola, mewarnai, dan menyelesaikan hasil akhir yang bisa mereka banggakan. Ketika anak-anak dihadapkan dengan tantangan memilih motif, menyusun komposisi warna, hingga mengatur ketelitian dalam mengecap atau menggambar, mereka sedang mengembangkan banyak keterampilan sekaligus—mulai dari kognitif hingga motorik halus. Kegiatan batik juga membantu meningkatkan fokus dan kesabaran, yang seringkali menjadi tantangan di era digital seperti sekarang. Di saat yang sama, anak-anak merasakan pencapaian personal ketika menyelesaikan sebuah kain batik yang mereka buat sendiri. Hal ini sangat penting dalam membangun rasa percaya diri dan motivasi belajar. Di sekolah, guru bisa menjadikan prakarya batik sebagai bagian dari pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Kewarganegaraan, atau bahkan lintas mata pelajaran dengan mengaitkan tema lingkungan, sejarah, dan kreativitas. Hal ini menjadikan batik bukan hanya aktivitas satu kali, tetapi bagian dari kurikulum pembelajaran yang berkelanjutan dan menyenangkan. 2. Alat dan Bahan Membatik yang Aman dan Mudah untuk Anak Ketika anak-anak melakukan prakarya batik, penting sekali memastikan alat dan bahan yang digunakan aman, mudah digunakan, dan sesuai usia. Untuk kegiatan sekolah, jenis batik yang direkomendasikan adalah batik cap atau batik gambar (batik kontemporer dengan spidol atau cat tekstil), karena tidak melibatkan lilin panas atau malam. Beberapa alat yang perlu disiapkan untuk versi ramah anak antara lain: Kain putih polos seperti kain mori, katun, atau bahan kaos. Spidol batik atau cat tekstil untuk menggantikan lilin dan pewarna kimia keras. Stempel motif batik (dari kayu atau spons) sebagai alternatif dari canting. Palet warna, kuas, dan wadah air bersih. Sarung tangan plastik dan celemek, agar pakaian anak tidak kotor. Dengan alat dan bahan yang mudah digunakan, anak-anak dapat mengeksplorasi kreativitas mereka tanpa risiko besar. Selain itu, penggunaan bahan alami juga bisa dikenalkan, seperti pewarna dari daun mangga, kulit bawang, atau kunyit sebagai bagian dari pengenalan batik ramah lingkungan. Orang tua atau guru hanya perlu memfasilitasi sedikit pengawasan dan arahan, karena sebagian besar proses bisa dilakukan sendiri oleh anak-anak. Prosesnya pun bisa disesuaikan dengan waktu belajar di kelas, misalnya dibuat dalam dua atau tiga sesi pertemuan agar tidak terburu-buru dan tetap menyenangkan. 3. Ide Motif Batik yang Menarik untuk Anak Usia Sekolah Anak-anak akan lebih tertarik untuk membuat batik jika motif yang digunakan relevan dengan dunia mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan motif-motif batik yang imajinatif dan dekat dengan kehidupan anak. Berikut beberapa inspirasi motif batik ramah anak: Baca Juga : Jual Cat Akrilik Prakarya Motif binatang lucu seperti kucing, kupu-kupu, ikan, atau burung. Motif tumbuhan sederhana seperti bunga matahari, daun, atau pohon. Motif geometris seperti bintang, spiral, garis-garis, dan titik-titik. Motif budaya seperti rumah adat, alat musik tradisional, atau tokoh wayang versi kartun. Motif alam seperti matahari, pelangi, awan, atau ombak. Dalam kegiatan di kelas, guru bisa memberikan template dasar yang bisa diwarnai atau dihias anak-anak, lalu mereka diperbolehkan menambahkan elemen dekoratif sesuai imajinasi. Kombinasi teknik menggambar langsung dengan spidol batik dan teknik mengecap bisa menciptakan variasi tekstur yang menarik. Penting untuk tidak membatasi anak dengan aturan ketat. Justru dengan memberikan kebebasan berekspresi, hasil batik yang dihasilkan akan beragam, unik, dan penuh makna personal. Hal ini juga menjadi cara untuk menghargai keunikan setiap anak dan menumbuhkan minat mereka terhadap seni budaya. 4. Langkah-langkah Sederhana Membatik untuk Proyek Sekolah Berikut adalah panduan singkat langkah-langkah membatik yang bisa diadaptasi untuk kegiatan di sekolah: Persiapan: Siapkan meja kerja yang bersih dan terlindungi dari cat tumpah. Bagikan alat dan bahan ke setiap anak. Kenakan celemek dan sarung tangan. Proses: Baca Juga : Jual Kristik Prakarya SD Membuat pola – Anak-anak bisa menggambar langsung di kain dengan pensil, lalu menebalkannya dengan spidol batik atau cat tekstil. Mewarnai – Gunakan kuas untuk mengisi warna. Ajarkan teknik gradasi atau campur warna agar lebih menarik. Pengeringan – Jemur hasil karya di bawah sinar matahari langsung agar warna cepat kering dan tidak luntur. Finishing – Setelah kering, kain bisa disetrika agar warna lebih awet, lalu dijadikan pajangan, baju, atau hiasan dinding kelas. Proyek ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok kecil. Setiap anak bisa membuat karya unik dan menuliskan nama serta judul batik mereka di label kecil sebagai bentuk apresiasi karya. Selain hasilnya bisa dipamerkan di sekolah, kegiatan ini juga bisa menjadi bagian dari lomba atau pameran seni tahunan. Kesimpulan Kegiatan prakarya batik untuk anak sekolah bukan hanya melatih kreativitas, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap budaya Indonesia sejak dini. Dengan alat dan bahan yang aman serta ide-ide motif yang menarik, anak-anak dapat dengan mudah menciptakan karya batik mereka sendiri, baik secara individu maupun berkelompok. Prosesnya menyenangkan, hasilnya membanggakan, dan manfaatnya sangat besar dalam pengembangan karakter serta keterampilan seni anak. Batik yang dulunya dianggap sulit dan hanya untuk orang dewasa kini bisa diadaptasi menjadi kegiatan edukatif yang ramah anak. Inilah cara kita melestarikan warisan budaya dengan cara modern, edukatif, dan penuh … Baca Selengkapnya

Cara Membatik di Kain Sendiri di Rumah untuk Pemula dan Anak

Cara Membatik di Kain Sendiri di Rumah untuk Pemula dan Anak

Membatik adalah salah satu bentuk seni tradisional Indonesia yang kaya akan nilai budaya dan kreativitas. Kini, kegiatan membatik tidak hanya dilakukan oleh para profesional atau pengrajin di sentra batik, tapi juga mulai populer sebagai aktivitas prakarya yang menyenangkan untuk dilakukan di rumah. Baik untuk anak-anak, remaja, hingga pemula, membatik bisa menjadi cara seru untuk mengekspresikan kreativitas sambil mengenal warisan budaya bangsa. Artikel ini akan membahas langkah-langkah cara membatik di kain sendiri, lengkap dengan peralatan yang dibutuhkan, teknik yang mudah dipahami, serta tips agar hasil batik lebih menarik. Kegiatan ini sangat cocok untuk proyek sekolah, kegiatan keluarga di akhir pekan, atau sebagai hobi baru yang mendidik dan produktif. Mari kita mulai dan ciptakan karya batik buatan sendiri dengan penuh warna dan makna! Baca Juga : 081291083075 Jual Kolase dari Biji-Bijian jakarta 1. Persiapan Alat dan Bahan Membatik di Rumah Sebelum mulai membatik, penting untuk mempersiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan. Kegiatan ini tidak hanya akan berjalan lebih lancar dengan peralatan yang lengkap, tetapi juga menjadi lebih menyenangkan, terutama jika dilakukan bersama anak-anak atau remaja. Berikut ini adalah daftar alat dan bahan utama yang dibutuhkan untuk membatik di rumah: Kain Mori: Jenis kain katun yang paling umum digunakan untuk membatik karena daya serap warnanya tinggi dan teksturnya halus. Canting: Alat untuk menggambar motif batik dengan malam. Terdiri dari pegangan kayu dan wadah logam kecil yang memiliki ujung lancip. Malam (Lilin Batik): Digunakan untuk menutup bagian kain yang tidak ingin terkena pewarna. Kompor dan Wajan Kecil: Untuk mencairkan malam. Gunakan alat masak khusus untuk kegiatan membatik, jangan dicampur dengan alat masak sehari-hari. Pewarna Kain (Remasol atau Napthol): Tersedia dalam berbagai warna dan cocok untuk proses pewarnaan batik. Karet Gelang atau Tali Rafiah: Jika memilih metode ikat celup sebagai variasi untuk pemula. Saringan dan Sendok Kayu: Untuk mencampur dan menyaring larutan pewarna. Sebelum membatik, siapkan juga meja datar yang luas dan dilapisi plastik atau koran untuk melindungi permukaan. Siapkan juga celemek atau baju lama agar pakaian tidak terkena noda warna. Semua alat ini bisa dibeli secara satuan atau dalam bentuk paket alat membatik lengkap yang kini tersedia secara online di berbagai marketplace. Melibatkan anak-anak dalam proses persiapan ini juga memberikan mereka pemahaman tentang pentingnya perencanaan dan kerapian dalam membuat sebuah karya. Orang tua bisa sekaligus mengajarkan fungsi masing-masing alat sambil menumbuhkan rasa ingin tahu si kecil terhadap budaya Indonesia. 2. Teknik Dasar Membatik untuk Pemula dan Anak Untuk pemula dan anak-anak, teknik membatik yang digunakan sebaiknya tidak terlalu rumit. Ada beberapa teknik dasar yang bisa dipelajari secara bertahap: A. Teknik Membatik Tulis Teknik ini menggunakan canting dan malam untuk menggambar langsung di atas kain. Cocok untuk anak yang sudah memiliki keterampilan motorik halus yang cukup baik, misalnya usia 9 tahun ke atas. Orang tua bisa menggambar motif sederhana terlebih dahulu dengan pensil, kemudian anak tinggal mengikuti garis tersebut dengan canting dan malam panas. Pastikan untuk selalu mendampingi anak saat menggunakan alat panas. B. Teknik Cap Teknik ini menggunakan cap logam (stempel) yang sudah memiliki pola. Cap dicelupkan ke malam cair lalu ditekan ke kain. Teknik ini lebih cepat dan aman digunakan anak-anak karena tidak terlalu membutuhkan keterampilan tangan yang presisi. Motifnya pun langsung terlihat dan menarik. C. Teknik Ikat Celup (Shibori) Untuk anak-anak yang lebih kecil (di bawah 9 tahun), teknik ikat celup adalah pilihan terbaik. Kain dilipat atau diikat dengan karet, lalu dicelupkan ke larutan pewarna. Teknik ini tidak memerlukan malam atau canting sehingga jauh lebih aman. Meski tidak sepenuhnya seperti batik tradisional, teknik ini tetap mengajarkan konsep pola, warna, dan kreasi sendiri. Mengajarkan teknik ini bisa menjadi kegiatan keluarga yang menyenangkan. Anda bisa menyesuaikan tingkat kesulitan dengan usia anak. Penting untuk selalu mengutamakan keselamatan, seperti menggunakan sarung tangan saat mewarnai, menjaga jarak dari kompor saat mencairkan malam, dan menggunakan celemek. Baca Juga : Grosir Tas Kanvas Ecoprint Polos 3. Proses Pewarnaan dan Fiksasi Warna pada Kain Setelah motif selesai dibuat dengan malam atau teknik ikat celup, tahap selanjutnya adalah mewarnai kain. Proses pewarnaan ini penting untuk menentukan hasil akhir dari batik, baik dari segi ketajaman warna maupun ketahanannya terhadap luntur. Langkah-langkah proses pewarnaan: Persiapkan larutan pewarna: Gunakan pewarna tekstil seperti Remasol atau Napthol. Remasol cocok untuk pemula karena mudah larut dalam air dingin dan tidak berbau tajam. Campur dengan air sesuai petunjuk pada kemasan. Celupkan kain secara merata: Kain yang telah dilapisi malam (atau diikat jika menggunakan teknik shibori) dicelupkan ke dalam larutan warna. Gunakan sarung tangan karet untuk menjaga kebersihan dan keamanan tangan anak-anak. Fiksasi warna: Setelah pencelupan, rendam kain dalam larutan fiksasi seperti soda abu atau garam dapur untuk mengunci warna. Ini membuat hasil batik tidak mudah luntur saat dicuci. Jemur kain: Gantung kain di tempat yang teduh dan berventilasi baik. Hindari sinar matahari langsung yang bisa memudarkan warna. Pelepasan malam (jika membatik tulis/cap): Kain direndam dalam air panas untuk menghilangkan malam. Proses ini disebut “nglorod”. Setelah itu, bilas dan jemur kembali. Pada tahap ini, anak-anak bisa belajar tentang pencampuran warna primer untuk menghasilkan warna baru, mengenal reaksi kimia sederhana dalam proses fiksasi, serta menghargai waktu dan usaha dalam menciptakan satu lembar kain yang bermakna. 4. Ide Motif Sederhana dan Edukatif untuk Anak Agar kegiatan membatik semakin seru dan bermanfaat, pilihlah motif yang tidak hanya mudah digambar, tetapi juga memiliki nilai edukatif. Motif-motif sederhana berikut ini bisa dijadikan inspirasi: Motif Flora: Misalnya bunga matahari, daun pisang, atau batang bambu. Motif ini mudah digambar dan memperkenalkan anak pada unsur alam. Motif Geometris: Seperti garis-garis, lingkaran, segitiga, atau kotak. Motif ini cocok untuk anak yang baru belajar pola dan bentuk. Motif Hewan: Seperti ikan, burung, atau kupu-kupu. Motif ini membantu anak mengenal fauna lokal dan bisa dikembangkan menjadi cerita. Motif Bebas: Biarkan anak menggambar bebas sesuai imajinasi mereka. Bisa jadi bentuk abstrak atau karakter favorit mereka. Untuk sekolah atau kegiatan komunitas, motif bisa disesuaikan dengan tema tertentu seperti Hari Kemerdekaan, Hari Bumi, atau Hari Batik Nasional. Guru atau orang tua bisa memandu anak-anak dengan template atau sketsa awal, kemudian memberikan kebebasan untuk mengisi warna dan pola tambahan sesuai keinginan. Dengan memadukan unsur seni, budaya, dan pembelajaran, kegiatan membatik tidak hanya menjadi aktivitas … Baca Selengkapnya

Teknik Membatik Jumputan Tie Dye dan Langkahnya

Jual Batik Jumputan Tie Dye

Teknik Membatik Jumputan Tie Dye Panduan Lengkap dan Mendalam untuk praktek siswa TK SD SMP SMA SMK yang bisa ANDA dapatkan di TOKO PRAKARYA INDINESIA Membatik adalah salah satu tradisi yang menjadi identitas budaya Indonesia. Di antara berbagai teknik membatik, membatik jumputan tie dye menjadi salah satu teknik yang populer karena prosesnya yang sederhana dan hasilnya yang unik. Teknik ini memungkinkan siapa saja, baik pemula maupun ahli, untuk menghasilkan karya dengan motif yang menarik dan berbeda-beda. Artikel ini akan mengupas secara rinci tentang teknik membatik jumputan tie dye, dari alat dan bahan yang dibutuhkan hingga langkah-langkah dan tips agar hasilnya maksimal. Apa Itu Membatik Jumputan Tie Dye? Membatik jumputan tie dye adalah teknik pewarnaan kain dengan cara mengikat dan mencelupkan kain ke dalam pewarna. Pola-pola pada kain terbentuk dari area yang diikat dan tidak terkena pewarna, menciptakan motif yang khas dan unik. Proses ini memberikan hasil yang tidak pernah sama antara satu kain dengan kain lainnya, sehingga memberikan kesan eksklusif pada setiap karya yang dihasilkan. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan Sebelum memulai proses membatik jumputan tie dye, pastikan untuk menyiapkan alat dan bahan berikut: Kain katun atau mori: Pilih kain yang mudah menyerap warna agar hasilnya lebih optimal. Pewarna tekstil: Pewarna seperti Remasol atau Naptol cocok untuk menghasilkan warna yang cerah dan tahan lama. Karet gelang atau tali rafia: Digunakan untuk mengikat kain sesuai pola yang diinginkan. Air hangat: Membantu melarutkan pewarna dengan lebih baik. Ember atau baskom: Wadah untuk mencampur pewarna dan mencelupkan kain. Sarung tangan plastik: Untuk melindungi tangan dari pewarna. Soda abu: Membantu menguatkan warna pada kain sehingga tidak mudah luntur. Baca juga: Grosir Canting Batik Tangerang Selatan Langkah-Langkah Teknik Membatik Jumputan Tie Dye 1. Persiapan Kain Langkah pertama dalam proses membatik adalah menyiapkan kain yang bersih. Cuci kain dengan air bersih tanpa menggunakan deterjen agar serat kain lebih terbuka dan mudah menyerap warna. Proses ini juga menghilangkan sisa-sisa zat kimia yang mungkin masih menempel dari pabrik. 2. Membuat Pola dengan Ikatan Setelah kain bersih dan kering, langkah berikutnya adalah membuat pola dengan mengikat kain menggunakan karet gelang atau tali rafia. Ada beberapa pola ikatan yang bisa dicoba: Pola spiral: Letakkan kain di permukaan rata, lalu putar bagian tengahnya sambil mengikat dengan karet gelang untuk mendapatkan efek spiral. Pola garis-garis: Lipat kain secara horizontal atau vertikal, kemudian ikat dengan karet gelang pada beberapa titik. Pola bintang: Bentuk kain menjadi lipatan kecil seperti bentuk bintang sebelum mengikatnya. Pola acak: Ikat kain di berbagai titik secara acak untuk menciptakan pola yang tidak teratur dan unik. Kreativitas dalam membuat pola ikatan ini sangat menentukan hasil akhir dari membatik jumputan tie dye. 3. Mencampur Pewarna Tekstil Langkah berikutnya adalah mencampur pewarna. Proses ini memerlukan ketelitian agar warna yang dihasilkan sesuai dengan harapan. Berikut langkah-langkahnya: Siapkan ember atau baskom, lalu tuangkan air hangat secukupnya. Tambahkan pewarna tekstil sesuai dengan instruksi pada kemasan. Pastikan untuk menyesuaikan jumlah pewarna dengan volume air agar warna tidak terlalu pekat atau terlalu pucat. Aduk hingga pewarna larut sempurna, kemudian tambahkan soda abu untuk mengunci warna. Pastikan menggunakan sarung tangan plastik selama proses ini untuk menjaga kebersihan dan mencegah kontak langsung dengan bahan kimia. 4. Proses Pewarnaan Kain Proses ini adalah inti dari membatik jumputan tie dye. Berikut cara melakukan pewarnaan: Celupkan kain yang sudah diikat ke dalam larutan pewarna. Pastikan seluruh bagian kain terendam dengan baik. Untuk efek gradasi warna, Anda dapat mencelupkan kain secara bertahap, mulai dari ujung bawah hingga ke atas. Jika ingin menggunakan lebih dari satu warna, pisahkan bagian-bagian kain yang ingin dicelup ke warna berbeda. Perhatikan waktu perendaman, karena semakin lama kain direndam, semakin pekat warna yang dihasilkan. Namun, pastikan untuk tidak terlalu lama agar serat kain tidak rusak. 5. Proses Pengeringan dan Pengaturan Warna Setelah proses pewarnaan selesai, peras kain dengan lembut untuk mengurangi kelebihan air tanpa merusak pola yang terbentuk. Kemudian, jemur kain di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung untuk menjaga kualitas warna. Proses pengeringan ini membutuhkan kesabaran, karena pengeringan secara alami lebih baik dibandingkan menggunakan alat pengering. 6. Membuka Ikatan dan Menyetrika Kain Setelah kain benar-benar kering, buka ikatan dengan hati-hati. Inilah saat di mana Anda bisa melihat pola unik yang terbentuk dari hasil pewarnaan. Setelah itu, setrika kain dengan suhu sedang untuk membuat warna lebih awet dan kain tampak rapi. Tips dan Trik Agar Membatik Jumputan Tie Dye Lebih Maksimal Agar hasil membatik jumputan tie dye menjadi lebih maksimal, berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan: Gunakan kain yang berkualitas baik: Kain katun atau mori sangat direkomendasikan karena kemampuannya dalam menyerap warna. Eksperimen dengan warna: Jangan takut untuk mencoba berbagai campuran warna untuk menciptakan efek yang berbeda. Uji coba pada kain kecil: Sebelum mencelupkan kain utama, lakukan uji coba pewarnaan pada kain kecil untuk memastikan warna yang dihasilkan sesuai keinginan. Perhatikan keamanan: Selalu gunakan sarung tangan dan pastikan bekerja di tempat yang memiliki ventilasi baik untuk menghindari paparan uap kimia dari pewarna. Manfaat Membatik Teknik Jumputan Tie Dye dalam Kehidupan Sehari-Hari Teknik membatik jumputan tie dye memiliki banyak manfaat dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: Fashion dan aksesoris: Hasil kain tie dye sering digunakan untuk membuat pakaian seperti kaos, syal, hingga rok dengan tampilan yang unik. Dekorasi rumah: Kain tie dye dapat diaplikasikan pada gorden, sarung bantal, hingga taplak meja untuk memberikan sentuhan artistik pada ruangan. Aktivitas kreatif di sekolah: Banyak sekolah yang menjadikan tie dye sebagai bagian dari pelajaran seni karena mudah dipelajari dan mendorong kreativitas siswa. Baca juga: Grosir Tanah Liat Prakarya Jakarta Peluang Usaha Membatik Jumputan Tie Dye Meningkatnya minat terhadap produk-produk tie dye juga membuka peluang bisnis yang menjanjikan. Berikut beberapa peluang usaha yang dapat dikembangkan dari membatik jumputan tie dye: Penjualan produk tie dye: Mulai dari pakaian, tas, hingga taplak meja yang bisa dijual melalui platform online dan offline. Pelatihan membatik: Menyediakan kursus atau workshop membatik untuk komunitas, sekolah, atau individu yang ingin belajar teknik ini. Kolaborasi dengan desainer lokal: Mengembangkan produk tie dye dalam bentuk kolaborasi dengan desainer untuk menghasilkan karya yang lebih eksklusif dan memiliki nilai tambah. FAQ Teknik Membatik Jumputan Tie Dye Apa itu teknik membatik jumputan … Baca Selengkapnya

Scan the code