Prakarya Indonesia

Kegiatan Praktek Menganyam Rotan di SDIT Cordova Bersama Prakarya Indonesia

Kegiatan Praktek Menganyam Rotan di SDIT Cordova Bersama Prakarya Indonesia

Kegiatan Praktek Menganyam Rotan di SDIT Cordova Bintaro bersama Tim Prakarya Indonesia dengan berbagai kegiatan lain yang seru dan kreatif seperti membatik, tanah liat, menyulam, melukis, meronce, wayang, dll Kegiatan prakarya merupakan salah satu sarana penting dalam menumbuhkan kreativitas, ketekunan, dan keterampilan motorik siswa di sekolah. SDIT Cordova Bintaro sebagai sekolah yang berkomitmen dalam mengembangkan potensi siswa tidak hanya berfokus pada pelajaran akademik, tetapi juga memberikan ruang bagi siswa untuk berkreasi melalui kegiatan keterampilan tangan. Salah satu kegiatan menarik yang dilaksanakan baru-baru ini adalah praktek menganyam rotan, sebuah keterampilan tradisional yang sarat nilai budaya dan edukatif. Baca juga: Pelatihan Art Class Membuat Ondel dan Melukis Wayang melibatkan 1.800 siswa SD Budha Tzu Chi Mengenal Anyaman Rotan sebagai Kearifan Lokal Rotan merupakan salah satu bahan alam yang banyak tumbuh di Indonesia, khususnya di daerah tropis. Sejak dahulu, masyarakat Nusantara telah memanfaatkan rotan sebagai bahan utama untuk membuat berbagai macam peralatan rumah tangga, seperti kursi, meja, keranjang, tikar, hingga hiasan rumah. Teknik menganyam rotan tidak hanya bernilai fungsional, tetapi juga memiliki nilai seni tinggi. Dengan belajar menganyam rotan, siswa diperkenalkan pada warisan budaya bangsa sekaligus dilatih untuk menghargai proses panjang dalam menghasilkan sebuah produk. SDIT Cordova Bintaro memandang penting untuk memperkenalkan keterampilan ini sejak dini agar siswa tidak hanya mengetahui, tetapi juga mampu mempraktikkannya secara langsung. Tujuan Kegiatan Praktek Kegiatan praktek menganyam rotan di SDIT Cordova Bintaro diselenggarakan dengan beberapa tujuan utama, di antaranya: Melatih Motorik Halus – Gerakan tangan saat menyusun dan menyelipkan rotan melatih koordinasi antara mata dan tangan siswa. Menumbuhkan Kesabaran – Proses menganyam membutuhkan ketekunan dan fokus. Siswa belajar bahwa hasil indah lahir dari kesabaran. Mengembangkan Kreativitas – Anyaman rotan dapat dibuat dalam berbagai pola dan bentuk, sehingga siswa bebas mengekspresikan ide kreatifnya. Menghargai Budaya Lokal – Dengan mengenal rotan sebagai warisan kerajinan Indonesia, siswa diharapkan tumbuh rasa cinta terhadap produk tradisional bangsa. Mendorong Kemandirian – Siswa belajar membuat sesuatu yang bermanfaat dari tangannya sendiri, menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian. Baca juga: PRAKARYA INDONESIA: Kelas Membatik Bersama Sekolah Jerman Pelaksanaan Kegiatan di SDIT Cordova Bintaro Kegiatan praktek ini dilaksanakan di aula sekolah dengan melibatkan siswa dari kelas IV hingga kelas VI. Guru prakarya bersama narasumber dari PRAKARYA INDONESIA, sebuah pusat pelatihan dan penyedia bahan prakarya di Bintaro, hadir untuk memberikan bimbingan. Pada awal kegiatan, siswa diperkenalkan dengan berbagai jenis rotan, mulai dari rotan asli hingga rotan sintetis yang lebih lentur dan aman bagi anak-anak. Setelah itu, instruktur menjelaskan langkah-langkah dasar menganyam, seperti cara melipat, menyelipkan, serta membuat pola sederhana. Setiap siswa dibekali satu set bahan anyaman berupa potongan rotan, gunting, dan lem khusus untuk menguatkan simpul. Mereka diajak mempraktikkan membuat wadah kecil berbentuk keranjang yang bisa digunakan untuk menyimpan alat tulis. Suasana kegiatan berlangsung penuh semangat. Walaupun pada awalnya banyak siswa yang merasa kesulitan karena rotan terasa kaku, namun dengan arahan guru dan instruktur, mereka mulai terbiasa dan berhasil membuat pola dasar. Ada rasa bangga yang terpancar dari wajah siswa ketika hasil anyaman mereka mulai terbentuk. Nilai Edukatif yang Dirasakan Selain keterampilan teknis, kegiatan praktek ini juga membawa banyak nilai edukatif yang bermanfaat untuk perkembangan siswa. Beberapa di antaranya adalah: Kerja Sama: Siswa saling membantu ketika ada teman yang kesulitan, misalnya saat rotan tersangkut atau simpulnya lepas. Manajemen Waktu: Pengerjaan anyaman memiliki tahapan, sehingga siswa belajar menyelesaikan pekerjaan sesuai urutan dan target waktu. Apresiasi terhadap Kerja Keras: Setelah merasakan langsung betapa rumitnya proses menganyam, siswa semakin menghargai hasil karya pengrajin rotan yang biasa mereka lihat di pasar atau toko. Guru juga menekankan bahwa hasil anyaman tidak perlu sempurna, yang terpenting adalah proses belajar, usaha, dan keberanian mencoba. Dampak Positif bagi Siswa Hasil dari kegiatan praktek menganyam rotan ini terasa nyata. Banyak siswa yang mengaku menjadi lebih sabar, lebih teliti, dan berani mencoba hal baru. Beberapa bahkan menyatakan ingin melanjutkan keterampilan ini di rumah dengan mencoba membuat kerajinan kecil bersama keluarga. Para orang tua juga menyambut positif kegiatan ini karena anak-anak mereka mendapatkan pengalaman langsung yang jarang diperoleh di luar sekolah. Produk kerajinan yang dihasilkan siswa pun dibawa pulang sebagai kenang-kenangan dan bukti nyata dari proses belajar mereka. Dukungan dari Sekolah SDIT Cordova Bintaro berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan prakarya yang bermanfaat dan inovatif. Pihak sekolah percaya bahwa pendidikan tidak hanya sebatas teori, tetapi juga mencakup pengalaman nyata yang mengasah keterampilan hidup siswa. Selain menganyam rotan, sekolah juga berencana menghadirkan kegiatan praktek lainnya seperti membatik, membuat kerajinan dari kardus, kolase biji-bijian, hingga eksperimen sains sederhana. Semua kegiatan ini bertujuan untuk menyeimbangkan aspek akademik dan keterampilan praktis siswa. Baca juga: PRAKARYA INDONESIA Jalin Kerja Sama Kreatif dengan SD PENABUR Penutup Kegiatan praktek menganyam rotan di SDIT Cordova Bintaro bukan sekadar aktivitas ekstrakurikuler biasa. Ia menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan, penuh makna, dan kaya manfaat. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar keterampilan teknis, tetapi juga mendapatkan pelajaran hidup seperti kesabaran, kerja keras, dan kebersamaan. Di tengah arus modernisasi, mengenalkan keterampilan tradisional seperti menganyam rotan merupakan langkah bijak agar generasi muda tidak melupakan akar budaya bangsa. Harapannya, kegiatan ini menjadi awal bagi lahirnya generasi kreatif yang mampu menghargai tradisi sekaligus berinovasi untuk masa depan. 10 FAQ Kegiatan Praktek Menganyam Rotan di SDIT Cordova Bintaro 1. Apa tujuan utama kegiatan praktek menganyam rotan di SDIT Cordova Bintaro?Tujuannya untuk melatih keterampilan motorik halus siswa, menumbuhkan kesabaran, mengembangkan kreativitas, serta mengenalkan warisan budaya bangsa melalui kerajinan rotan. 2. Siapa saja siswa yang mengikuti kegiatan praktek ini?Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas IV hingga kelas VI SDIT Cordova Bintaro, karena pada usia tersebut anak-anak sudah cukup terampil dalam mengikuti instruksi dan memiliki koordinasi motorik yang lebih baik. 3. Bahan apa yang digunakan dalam praktek menganyam rotan ini?Siswa menggunakan rotan sintetis yang lebih aman, lentur, dan mudah dibentuk. Selain itu, disediakan juga gunting, lem khusus, dan contoh pola anyaman sederhana. 4. Apakah siswa kesulitan dalam menganyam rotan?Pada awalnya, beberapa siswa merasa kesulitan karena rotan agak kaku. Namun dengan bimbingan guru dan instruktur, mereka mampu menyesuaikan diri dan berhasil membuat anyaman sederhana. 5. Produk apa yang dibuat oleh siswa dalam kegiatan ini?Siswa membuat keranjang kecil atau wadah alat tulis dari rotan yang bisa dibawa pulang sebagai hasil karya … Baca Selengkapnya

Prakarya Rotan Warisan Alam yang Menganyam Kreativitas

Prakarya Rotan Warisan Alam yang Menganyam Kreativitas mulai tingkat SD SMP SMA SMK Mahasiswa dan Umum

Prakarya Rotan Warisan Alam yang Menganyam Kreativitas mulai tingkat SD SMP SMA SMK Mahasiswa dan Umum Di tengah gempuran material sintetis yang semakin merajalela di pasaran, rotan tetap memegang posisi istimewa di hati para pengrajin. Tidak hanya menjadi bahan furnitur atau dekorasi rumah, rotan kini banyak dimanfaatkan untuk keperluan prakarya anyaman di sekolah-sekolah, sanggar seni, hingga pelatihan kreatif masyarakat. Rotan, yang tumbuh subur di berbagai daerah di Indonesia seperti Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi, dikenal karena kelenturannya, daya tahan, serta teksturnya yang khas. Sifat-sifat inilah yang membuatnya menjadi material unggulan untuk berbagai karya seni anyaman, baik dalam skala besar maupun kecil. Baca juga: PRAKARYA INDONESIA Bekerja Sama dengan Sekolah Jerman Jakarta Dari Hutan Hingga Meja Kerja Siswa Perjalanan rotan sebagai bahan prakarya dimulai jauh dari kota. Di hutan tropis, rotan dipanen oleh masyarakat setempat dengan teknik tertentu untuk menjaga kelestarian tanaman. Setelah melalui proses pengupasan, pengeringan, dan pemotongan sesuai ukuran, rotan siap didistribusikan ke berbagai daerah, termasuk ke sentra-sentra kerajinan. Di sekolah-sekolah, rotan biasanya digunakan dalam bentuk potongan tipis atau tali rotan yang siap dianyam. Kegiatan ini sering menjadi bagian dari pelajaran prakarya, keterampilan tangan, atau kegiatan ekstrakurikuler seni. Anak-anak diajak untuk mengenal tekstur alami, belajar menganyam pola sederhana, dan memahami proses kreatif dari bahan mentah menjadi sebuah produk. “Anak-anak SD sangat antusias kalau prakarya memakai rotan,” ujar Rina, guru seni di salah satu sekolah dasar di Bintaro. “Mereka bisa membuat tempat pensil, tatakan gelas, atau bahkan miniatur keranjang. Selain melatih motorik halus, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa bangga pada bahan alami Indonesia.” Keunikan Rotan untuk Anyaman Dibandingkan dengan bambu atau tali plastik, rotan memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya istimewa sebagai bahan prakarya anyaman: Fleksibel tapi Kuat – Rotan dapat ditekuk mengikuti pola yang diinginkan tanpa mudah patah, namun tetap memiliki kekuatan untuk menopang bentuk. Permukaan Halus – Setelah diampelas, rotan terasa halus di tangan, aman untuk anak-anak, dan mudah diberi warna. Warna Alami Menarik – Warna krem atau cokelat muda rotan memberikan kesan hangat dan natural, cocok untuk dekorasi. Ramah Lingkungan – Berasal dari tanaman yang cepat tumbuh, rotan menjadi pilihan ramah lingkungan dibandingkan bahan sintetis. Rotan dalam Dunia Pendidikan Di dunia pendidikan, rotan kerap digunakan untuk memperkenalkan keterampilan tradisional sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha. Beberapa sekolah bahkan mengadakan kelas anyaman sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal. Metode ini dianggap efektif untuk melatih kesabaran, ketelitian, dan kreativitas siswa. Anak-anak belajar memulai dari pola dasar seperti “over and under” (tumpang-tindih) hingga pola spiral dan zig-zag. Dengan perkembangan keterampilan, mereka dapat membuat karya yang lebih kompleks seperti tas mini, nampan, atau hiasan dinding. Peluang Ekonomi dari Anyaman Rotan Tak hanya untuk pelajaran, keterampilan menganyam rotan juga membuka peluang usaha. Produk kerajinan rotan skala kecil memiliki pasar yang cukup luas, baik untuk souvenir pernikahan, merchandise perusahaan, hingga dekorasi rumah. Menurut catatan pelaku usaha, banyak pengrajin rumahan memulai bisnisnya dari keterampilan yang dipelajari di sekolah atau sanggar. “Dulu saya belajar anyaman rotan saat SMP,” kata Suryadi, pengrajin asal Tangerang. “Sekarang saya sudah punya workshop kecil dan menjual produk ke pasar lokal dan online. Nilai tambahnya lumayan besar karena modal bahan baku tidak mahal.” Baca juga: Tempat Perlengkapan Alat Batik Terlaris di Tangerang Selatan PRAKARYA INDONESIA: Pusat Bahan Rotan Siap Pakai Salah satu pusat penyuplai rotan untuk prakarya di wilayah Jabodetabek adalah PRAKARYA INDONESIA, yang berlokasi di Jl. Pesantren no.159 Jurang mangu Timur, Bintaro, Tangerang Selatan. Toko ini menyediakan berbagai jenis rotan yang telah dipotong dan dihaluskan, siap untuk kebutuhan sekolah, sanggar seni, atau pelatihan komunitas. Keunggulan mereka adalah menyediakan paket rotan khusus untuk anak-anak sekolah, lengkap dengan panduan anyaman dan contoh produk jadi. Bahkan, untuk pemesanan dalam jumlah besar, mereka menawarkan pelatihan langsung di sekolah oleh instruktur berpengalaman. Pemesanan bisa dilakukan secara offline maupun online melalui Shopee, Tokopedia, Lazada, TikTok Untuk informasi dan pemesanan, pembeli dapat menghubungi WA: 081291083075. Tips Menganyam Rotan untuk Pemula Bagi pemula yang ingin mencoba membuat prakarya dari rotan, ada beberapa langkah sederhana yang bisa diikuti: Siapkan Bahan – Gunakan rotan yang sudah diraut halus. Potong sesuai ukuran proyek. Rendam Sebentar – Agar lebih lentur, rendam rotan dalam air selama 10–15 menit sebelum digunakan. Mulai dari Pola Dasar – Pelajari teknik anyaman sederhana sebelum mencoba pola yang lebih kompleks. Gunakan Alat Bantu – Gunting tajam, lem tembak, dan penjepit dapat membantu membentuk anyaman lebih rapi. Finishing – Amplas bagian yang kasar, lalu lapisi dengan pelitur atau cat untuk mempercantik hasil akhir. Menjaga Tradisi di Tengah Modernisasi Meski teknologi dan bahan modern semakin banyak, penggunaan rotan untuk prakarya anyaman tetap relevan. Bahkan, tren gaya hidup ramah lingkungan dan produk handmade justru mengangkat kembali popularitas bahan ini. Beberapa komunitas kreatif di kota besar seperti Jakarta dan Bandung rutin mengadakan workshop anyaman rotan untuk umum. Pesertanya beragam, dari pelajar, pekerja kantoran, hingga ibu rumah tangga. Kegiatan ini bukan sekadar hobi, tapi juga sarana melepas penat sekaligus melestarikan warisan budaya. Masa Depan Anyaman Rotan Pakar kerajinan memprediksi bahwa pasar produk rotan, termasuk hasil karya prakarya sekolah, akan terus berkembang. Kuncinya adalah inovasi desain dan pemasaran yang tepat sasaran. Perpaduan teknik tradisional dengan gaya modern dapat menarik minat generasi muda dan konsumen global. “Kalau kita bisa mengemas anyaman rotan dengan sentuhan kekinian, misalnya bentuk minimalis atau warna pastel, pasarnya akan semakin luas,” kata Dwi, desainer kerajinan asal Bogor. Dengan dukungan pemasok bahan seperti PRAKARYA INDONESIA dan semakin banyaknya pelatihan di sekolah, rotan akan terus menjadi bahan andalan dalam dunia prakarya Indonesia. Baca juga: Pelatihan Art Class Membuat Ondel dan Melukis Wayang melibatkan 1.800 siswa SD Budha Tzu Chi Kesimpulan Rotan bukan sekadar bahan baku, tetapi jembatan antara alam, tradisi, dan kreativitas manusia. Dari hutan tropis hingga ruang kelas, dari meja prakarya siswa hingga etalase toko kerajinan, rotan membawa cerita panjang tentang kerja tangan, ketelatenan, dan nilai budaya. Dengan semakin banyak generasi muda yang mengenal dan mengolahnya, rotan tak hanya akan bertahan, tapi berkembang menjadi simbol kreativitas berkelanjutan di Indonesia. 10 FAQ (Frequently Asked Questions) tentang rotan prakarya anyaman dalam bahasa Indonesia: 1. Apa itu rotan untuk prakarya anyaman? Rotan untuk prakarya anyaman adalah rotan alami yang telah dipotong, diraut, dan dihaluskan sehingga siap digunakan untuk membuat kerajinan tangan seperti … Baca Selengkapnya

Scan the code