Prakarya Indonesia

Jual Canting Batik untuk Praktek Batik P5 dan Kegiatan Prakarya Sekolah

Jual Canting Batik untuk Praktek Batik

Jual Canting Batik untuk Praktek Batik P5 dan Kegiatan Prakarya Sekolah – Lengkap di Prakarya Indonesia Dalam dunia pendidikan saat ini, kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) telah menjadi bagian penting dari kurikulum Merdeka Belajar. Program ini dirancang untuk menumbuhkan kreativitas, kemandirian, dan karakter pelajar Indonesia yang beriman, berkebhinekaan global, serta memiliki semangat gotong royong. Salah satu kegiatan paling populer dalam tema Kearifan Lokal dan Kreatifitas Tanpa Batas adalah praktek membatik. Untuk mendukung kegiatan tersebut, Prakarya Indonesia hadir sebagai produsen dan pusat grosir perlengkapan batik dan prakarya sekolah yang menyediakan canting batik berkualitas tinggi untuk siswa dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga SMK. Baca juga: Prakarya Indonesia Gelar Pelatihan Menganyam Rotan Bersama SDK PENABUR Bogor Apa Itu Canting Batik? Canting batik adalah alat tradisional yang digunakan untuk menorehkan malam (lilin batik) pada kain mori. Alat ini berfungsi sebagai “pena” dalam proses membatik, di mana cairan malam panas diteteskan melalui lubang kecil di ujung canting untuk membuat motif indah pada kain. Meskipun sederhana, canting batik memiliki nilai filosofis dan edukatif yang tinggi. Proses membatik dengan canting mengajarkan siswa tentang: Ketelitian dan kesabaran, Apresiasi terhadap seni dan budaya bangsa, Keterampilan tangan dan koordinasi motorik halus, Nilai kearifan lokal dan identitas budaya Indonesia. Kegiatan membatik dengan canting bukan sekadar membuat pola, tetapi juga melatih karakter dan jiwa seni pelajar Indonesia. Pentingnya Membatik dalam Kegiatan P5 dan Prakarya Dalam proyek P5, salah satu tema yang paling sering digunakan di sekolah adalah “Kearifan Lokal”, di mana siswa diajak untuk mengenal budaya Indonesia, termasuk batik sebagai warisan dunia yang diakui UNESCO.Membatik menjadi salah satu aktivitas yang: Menggabungkan seni, budaya, dan keterampilan praktis, Melatih kreativitas siswa dalam menciptakan motif batik sendiri, Mendorong kebanggaan terhadap produk Budaya bangsa, Menjadi media pembelajaran lintas bidang (seni, IPS, prakarya, dan kewirausahaan). Dengan membatik, siswa tidak hanya belajar membuat karya, tetapi juga memahami filosofi dan nilai luhur di balik setiap goresan malam di kain. Prakarya Indonesia – Pusat Penjualan Canting Batik Sekolah Terlengkap Prakarya Indonesia dikenal sebagai produsen dan pemasok utama perlengkapan batik untuk sekolah-sekolah di Indonesia.Berlokasi di:📍 Jl. Pesantren No.159, Jurang Mangu Timur, Bintaro, Tangerang Selatan📍 Cabang: Perumahan Wahana Cikarang Blok D24/14, Desa Sukadami, Cikarang📱 WhatsApp: 0812-9108-3075 / 0878-8184-0707 Kami telah bekerja sama dengan lebih dari 700 sekolah dan lembaga pendidikan di Jabodetabek serta berbagai kota besar di Indonesia.Produk kami juga tersedia di berbagai platform e-commerce seperti Shopee, TikTok, dan Lazada, sehingga mudah diakses oleh guru, siswa, dan orang tua di seluruh Indonesia. Jenis-Jenis Canting Batik yang Tersedia di Prakarya Indonesia Kami menyediakan berbagai jenis canting batik yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan tingkat kesulitan praktek: Canting Tulis Satu Lubang (Standar Sekolah)– Cocok untuk pemula dan anak-anak SD hingga SMP.– Lubang kecil untuk membuat garis halus dan motif dasar. Canting Ganda dan Tiga Lubang (Motif Lebar)– Cocok untuk membuat isen-isen atau pola besar dengan efisiensi waktu. Canting Ukir Kayu (Desain Tradisional Jawa)– Terbuat dari kayu pilihan dan tembaga asli, tahan lama, serta mudah digenggam oleh siswa. Canting Elektrik (Opsional untuk SMA/SMK)– Menggunakan sistem pemanas otomatis agar malam tetap cair tanpa kompor.– Cocok untuk kegiatan membatik modern dan efisien waktu. Semua jenis canting di Prakarya Indonesia dirancang aman untuk anak-anak dan praktis digunakan dalam kegiatan belajar di sekolah. Baca juga: PRAKARYA INDONESIA Berkolaborasi Mengasah Skill dengan Sekolah Tara Salvia Paket Lengkap Membatik untuk Sekolah Selain menjual canting batik, Prakarya Indonesia juga menyediakan paket membatik lengkap agar guru dan siswa tidak perlu mencari perlengkapan terpisah.Satu set paket batik biasanya terdiri dari: 1 pcs canting batik, 1 lembar kain mori primissima ukuran 50×50 cm, 1 blok malam batik (lilin batik), Pewarna batik Remasol / Naptol (warna dasar merah, biru, kuning), 1 botol Waterglass dan Soda Ash (untuk fiksasi warna), Kuas dan wadah pewarna, Panduan cara membatik (modul cetak / digital). Paket ini ideal digunakan untuk kegiatan P5, ekstrakurikuler seni budaya, atau proyek sekolah bertema “Bangga Produk Lokal”. Program Pelatihan Membatik untuk Sekolah Sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan kreatif, Prakarya Indonesia juga menawarkan program pelatihan membatik langsung ke sekolah-sekolah.Dengan pembelian minimal 200 paket batik, sekolah berhak mendapatkan pelatihan gratis bersama tutor profesional dari tim Prakarya Indonesia. Program ini telah berjalan di berbagai sekolah di Tangerang Selatan, Jakarta, Bekasi, Cikarang, Depok, hingga Bandung dan Surabaya.Materi pelatihan mencakup: Pengenalan sejarah dan filosofi batik, Teknik dasar membatik menggunakan canting, Proses pewarnaan dan fiksasi warna, Finishing hasil karya batik siswa, Evaluasi dan pameran hasil karya di sekolah. Dengan metode yang interaktif dan menyenangkan, siswa tidak hanya belajar teknik, tetapi juga memahami makna dan nilai budaya yang terkandung dalam setiap motif batik. Keunggulan Membeli di Prakarya Indonesia ✅ Produsen Langsung dan Grosir SekolahHarga lebih murah dan bisa disesuaikan dengan anggaran sekolah. ✅ Kualitas Aman dan TerujiCanting menggunakan tembaga asli dan kayu pilihan, tidak mudah bocor, serta aman digunakan anak-anak. ✅ Layanan Cepat dan RamahDukungan pengiriman cepat (Same Day Delivery) untuk area Jabodetabek dan Cikarang. ✅ Tersedia di E-commerceBelanja mudah di Shopee, TikTok, dan Lazada, cukup ketik “Canting Batik Prakarya Indonesia”. ✅ Pelatihan Gratis untuk SekolahKhusus pembelian grosir, Prakarya Indonesia memberikan pelatihan gratis sebagai bagian dari misi pendidikan kreatif nasional. Mengapa Canting Batik Banyak Dicari di Google? Kegiatan membatik kini menjadi bagian dari berbagai kurikulum prakarya dan seni budaya. Orang tua dan guru mencari: Canting batik aman untuk anak sekolah, Alat membatik murah dan lengkap, Paket batik sekolah siap pakai, Pelatihan membatik untuk siswa SD-SMK, Supplier alat batik terdekat di Bintaro dan Cikarang. Prakarya Indonesia menjadi pilihan utama karena mampu menyediakan semua kebutuhan tersebut dalam satu tempat dengan harga bersaing dan layanan profesional. Produk Lain yang Tersedia di Prakarya Indonesia Selain canting batik, toko ini juga menjual berbagai perlengkapan prakarya dan seni budaya lainnya, seperti: Kain mori primissima, Pewarna batik Remasol dan Naptol, Malam batik, Waterglass dan Soda Ash, Kuas dan cat akrilik, Kanvas lukis, Clay dan plastisin warna, Biji-bijian kolase, Strimin kristik, Anyaman pandan dan rotan, Karya kardus dan kertas daur ulang, Miniatur sel hewan dan tumbuhan dari styrofoam. Kesimpulan Membatik bukan sekadar kegiatan seni, tetapi juga media pembelajaran karakter, kesabaran, dan cinta budaya Indonesia.Dengan menggunakan canting batik dari Prakarya Indonesia, siswa dapat merasakan pengalaman membatik yang autentik, aman, dan … Baca Selengkapnya

Kain Tugas Membatik P5 Tie Dye Jumputan mulai tingkat TK SD SMP SMA

Kain Tugas Membatik P5 Tie Dye Jumputan mulai tingkat TK SD SMP SMA Dalam kurikulum Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), banyak sekolah di Indonesia mulai menekankan kegiatan kreatif yang tidak hanya melatih keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter, identitas budaya, serta rasa cinta tanah air. Salah satu kegiatan yang populer dan disukai siswa adalah membatik jumputan dengan teknik tie dye. Kain tugas membatik P5 dengan teknik tie dye jumputan menjadi media pembelajaran yang menyenangkan, mudah diaplikasikan, dan sarat makna. Siswa tidak hanya berlatih membuat pola warna yang indah, tetapi juga diajak memahami nilai budaya serta kearifan lokal yang terkandung dalam kain tradisional Indonesia. Baca juga: PRAKARYA INDONESIA Jalin Kerja Sama Kreatif dengan SD PENABUR Apa Itu Batik Tie Dye Jumputan? Batik jumputan dikenal sebagai salah satu bentuk batik tanpa canting yang berasal dari tradisi Jawa. Prosesnya dilakukan dengan cara mengikat, menjumput (mencubit), atau melipat kain, lalu memberi warna pada bagian yang diinginkan. Teknik ini menghasilkan pola unik, penuh kejutan, dan tidak pernah sama antara satu kain dengan kain lainnya. Sementara itu, istilah tie dye lebih dikenal secara global, terutama dalam budaya pop barat sejak tahun 1960-an. Tie dye menonjolkan pola-pola warna cerah, kontras, dan bebas. Ketika dipadukan dengan metode jumputan Indonesia, lahirlah perpaduan kreatif yang bisa digunakan sebagai bahan tugas sekolah, khususnya dalam kegiatan P5. Mengapa Tie Dye Jumputan Cocok untuk Tugas P5? Ada beberapa alasan mengapa kain tie dye jumputan menjadi pilihan tepat dalam kegiatan pembelajaran berbasis P5 di sekolah: Mudah Dipelajari oleh Semua TingkatanTeknik jumputan tidak memerlukan alat yang rumit. Dengan karet gelang, benang, botol pewarna, serta kain mori atau katun, siswa dari SD, SMP, hingga SMA bisa langsung praktik. Menumbuhkan Kreativitas dan Ekspresi DiriTidak ada pola yang benar atau salah dalam tie dye. Siswa bebas berkreasi, menciptakan kombinasi warna sesuai imajinasi mereka. Menghargai Kearifan LokalKegiatan ini memperkenalkan batik jumputan sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia, sekaligus menghubungkan dengan tren modern tie dye. Proses Ramah LingkunganBanyak sekolah kini memilih pewarna ramah lingkungan, seperti pewarna alami dari tumbuhan. Hal ini selaras dengan semangat pendidikan berkelanjutan. Meningkatkan Kerja SamaP5 mendorong kolaborasi. Proses membuat tie dye jumputan bisa dilakukan secara kelompok, melatih komunikasi, tanggung jawab, dan gotong royong. Langkah-Langkah Membuat Tie Dye Jumputan Untuk menghasilkan kain tugas membatik P5 yang menarik, berikut langkah sederhana yang bisa dilakukan siswa di sekolah: Menyiapkan Bahan dan Alat Kain katun/mori ukuran 1–2 meter Pewarna kain (Remasol atau Naptol) Karet gelang atau benang untuk mengikat Ember plastik dan sarung tangan Air panas dan fiksator warna (seperti waterglass atau soda ash) Membuat Pola IkatanKain dilipat atau dijumput sesuai pola yang diinginkan, kemudian diikat kuat dengan karet atau benang. Bagian yang terikat akan menjadi pola putih atau lebih muda setelah diwarnai. Proses PewarnaanKain yang sudah diikat dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Siswa bisa menggunakan satu warna atau kombinasi beberapa warna untuk hasil lebih menarik. PengeringanSetelah direndam beberapa menit, kain diangkat lalu dikeringkan di bawah sinar matahari tanpa membuka ikatan terlebih dahulu. Melepas Ikatan dan FinishingSetelah kering, ikatan dilepas untuk melihat hasil pola. Tahap akhir adalah mencuci kain hingga bersih, lalu dijemur kembali agar warna lebih awet. Manfaat Edukatif dari Kegiatan Membatik Tie Dye Jumputan Selain menghasilkan karya seni yang indah, kegiatan ini memberi banyak manfaat bagi siswa: Kreativitas Visual: Melatih anak untuk mengombinasikan warna dan pola. Ketekunan: Membiasakan siswa bekerja dengan teliti dari awal hingga akhir. Rasa Percaya Diri: Siswa merasa bangga saat hasil karyanya dipamerkan. Pemahaman Budaya: Memperkenalkan batik sebagai identitas bangsa. Kemandirian dan Tanggung Jawab: Siswa belajar menyelesaikan tugas dengan disiplin. Baca juga: 6 Jenis Kain yang Cocok untuk Tie Dye Batik Jumputan Hasil Karya: Dari Kain Menjadi Produk Bernilai Kain tugas membatik P5 tidak hanya berhenti sebagai lembaran kain. Hasil tie dye jumputan bisa dikembangkan menjadi berbagai produk kreatif, seperti: Kaos tie dye Syal atau bandana Tas kain ramah lingkungan Sarung bantal Taplak meja atau dekorasi ruang kelas Dengan begitu, siswa tidak hanya belajar membuat karya, tetapi juga memahami nilai ekonomi dan peluang wirausaha dari produk kreatif berbasis budaya. Tantangan dan Solusi dalam Pelaksanaan Beberapa tantangan yang sering dihadapi sekolah dalam mengadakan kegiatan membatik P5 antara lain: Keterbatasan Alat dan BahanTidak semua sekolah memiliki akses mudah ke kain mori, pewarna, dan fiksator. Solusinya adalah bekerja sama dengan toko prakarya lokal atau penyedia perlengkapan batik sekolah. Waktu Pembelajaran yang TerbatasTie dye memang membutuhkan waktu, terutama untuk proses pengeringan. Guru bisa menyiasati dengan membagi kegiatan ke dalam beberapa sesi. Perbedaan Hasil Antar SiswaTidak semua siswa menghasilkan pola yang sempurna. Namun, guru bisa menekankan bahwa setiap hasil adalah unik dan bernilai. Penutup Kain tugas membatik P5 dengan teknik tie dye jumputan adalah sarana pembelajaran yang menyenangkan sekaligus mendidik. Siswa diajak berkreasi, memahami budaya, melatih karakter, hingga menciptakan produk yang bernilai ekonomi. Melalui kegiatan ini, Profil Pelajar Pancasila tidak hanya menjadi slogan, tetapi nyata diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa: mereka kreatif, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, beriman, serta cinta lingkungan. Kain sederhana yang diwarnai dengan ikatan dan celupan warna ternyata bisa menjadi jembatan besar menuju pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan membanggakan. Baca juga: Jual Pewarna Remasol dan Naptol Lengkap di Prakarya Indonesia 10 FAQ tentang Kain Tugas Membatik P5 Tie Dye Jumputan 1. Apa itu kain tugas membatik P5 tie dye jumputan?Kain tugas membatik P5 tie dye jumputan adalah media praktik untuk siswa dalam projek P5 (Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan teknik mengikat dan mewarnai kain sehingga menghasilkan pola unik dan berwarna-warni. 2. Siapa saja yang bisa mengikuti kegiatan membatik jumputan?Kegiatan ini cocok untuk siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK karena tekniknya sederhana dan mudah dipelajari. 3. Apa perbedaan batik jumputan dengan tie dye biasa?Batik jumputan merupakan teknik tradisional Indonesia yang menggunakan cubitan atau ikatan untuk membentuk pola, sedangkan tie dye lebih populer di budaya barat dengan gaya warna bebas. Keduanya mirip, namun jumputan memiliki nilai budaya lokal. 4. Bahan kain apa yang biasanya digunakan?Kain katun atau kain mori sering digunakan karena mudah menyerap pewarna dan menghasilkan warna yang tajam. 5. Pewarna apa yang dipakai untuk membuat tie dye jumputan?Sekolah biasanya menggunakan pewarna kain seperti Remasol atau Naptol, ada juga yang memilih pewarna alami dari tumbuhan agar lebih ramah … Baca Selengkapnya

Scan the code